Photobucket
Tuesday, May 31, 2005
Wedding Party Phak Hanes part 1
Sebelum ngelanjutin posting ini, aku mo say sori dulu ama temen-temen blogger:) coz' lupa bilang kalo kemaren senin aku cuti sehari hehehe.
Perasaanku dah plong banget, akhirnya partynya udah selesai dengan sukses. Pfuihh capek banget! pegel dipinggang masih berasa sampai hari ini, padahal kemaren udah selanjar selonjor dihotel ampe siang.

Sabtu pagi-pagi sekali, jam 5-an, aku sekeluarga plus adekku & Leha (BS-ku) berangkat menuju kantor seperti biasa, tapi kali ini mo transit doang (kayak naek pesawat aja ya!), karena tujuannya emang bukan mo ngantor, tapi mo kerumah mertuaku di Cengkareng, jadilah kita naek taxi ke sono, karena Hubbyku mo melanjutin perjalanannya ke kantor (kesian ya, kalo sabtu-sabtu musti kerja?), dan terpaksa musti ngeluarin kocek 26Ribu untuk sekali perjalanannya.

Mertuaku memang minta aku datang pagian, karena biasanya kalo nyampe Cengkareng, pasti aku dah siang banget:) kali ini diminta bantu-bantu siapin makanan tuk malam bidadara-nya (mirip bachelor party gitu) tapi ini sih lebih cendrung ke acara keluarga, karena mostly yang datang tuh keluarga besar mertuaku. Jadilah sesampai dirumah mertua, langsung meraih ini itu tuk bantu-bantu. Banyak sih yang ngebantu, tapi sebagai mantu yang baek, walau gimanapun musti turun tangan juga huehehehe....Jam 10-an, tuh rumah dah rame orang, padahal acaranya jam 16-an. Ci' Lena (kakak sepupu suamiku) datang, dia langsung ngajak aku keluar untuk cariin baju pestanya, dia cukup stress mikirin bajunya, karena baju yang dijahit jelek banget. Dan waktu dah terlalu mepet, gak mungkin bisa diubah. Setelah dibujuk beberapa saat mau gak mau aku pergi juga menemaninya, padahal aku blom mandi! Tapi gak tau kenapa, sulit sekali menolak ajakkannya. Aroma parfumku langsung menebar kemana-mana. hehehe...

Ci Lena memang deket banget dengan mertuaku perempuan, dah seperti ibunya sendiri makanya gak heran, aku juga jadi deket dengannya. Orangnya baek banget, perhatian, ramah kepada semua orang, kecuali satu hal yaitu sulit untuk "on time". Sembari mencari baju, kita juga ditugaskan untuk mengambil pesanan kue, juga sate daging yang lokasinya berbeda. Kesana- kemari tau-tau jarum jam dah menunjuk angka 4, aku dah deg-degan aja, walah! apa nanti mertuaku gak ngomel-ngomel. Lutut rasanya dah mo copot, untung baju yang dicari ketemu juga. Cacing diperutku dah meronta-ronta, perutku mulai sakit, akhirnya sate & kue-kuenya aku comot juga, padahal tuh kue dah didandani secantik mungkin, tapi apa daya perut dah terlanjur lapar. Akhirnya jam setengah 7 malam, kita baru nyampe rumah mertuaku lagi, sebagian tamu udah ada yang pulang, yang setia menunggu adalah keluarga besar, hehehe...tau donk yang terjadi! kami langsung diserbu pertanyaan, juga makanan yang kami bawa langsung diraih sono sini. Dah gak sabaran mereka...hihihihi

Malamnya, setelah acara selesai, kami (keluargaku) menginap dirumah Ci' Lena. Itulah malam yang sangat panjang, Nathan rewel banget, padahal matanya udah ngantuk berat, tapi tetep gak mau bobo, jadilah aku & hubby mengejarnya kesana kemari, sedangkan Leha harus bergelut dengan setumpuk pakaian pesta yang udah kusut masai, karena tertumpuk-tumpuk dikoper. Akhirnya setelah menjerat jerit Nathan bobo juga, setelahnya aku pun terkapar tak berdaya. Capek! Keesokannya pagi-pagi sekali suamiku dah sibuk nanyain ini itu, terpaksa aku bangun pagi juga, padahal niat hati mo siangin dikit, apalagi pemberkatannya jam 11.30 wib, berarti masih ada waktu tuk santai. Tapi karena Hubby yang musti anter koko-nya ke salon pagi-pagi, jadilah acara tidurku terganggu, apalagi jam 6 Nathan pun terbangun. Aku jadi gak enak ati ama Ci'Lena, tangisan Nathan yang kenceng sempat membangunkan "Jojo" anaknya. Malu nian!
Pagi-pagi itu, Nathan mo keluar rumah, dan ternyata didepan ketemu "Chika" gadis cilik anak tetangga, Nathan jadi genit colak-colek, aku masih sempet jepret-jepret huehehehe

100_1665

Hidungnya sama banget ama Nathan ya? aku geli liat mereka, trus diakhiri dengan tangisan "Chika" karena trus-trusan dicolek Nathan. Walah! anakku dah genit neh!

Siangnya setelah semua siap, kita berangkat menuju ke gereja di daerah Jatinegara. Dalam hati aku terus berdoa, semoga Ci'Lena bisa on time kali ini, apalagi dia diminta jadi saksi pernikahan. Aku ikut mobil pacar adekku. Karena mobil Ci'Lena dah penuh banget. hehehe...sesampai disana udah banyak orang, mondar mandir, keliatan sibuk sekali. Kali ini "on time". Gak lama mobil pengantin datang, diikuti dibelakangnya mobil Hubbyku. Berikut adalah foto-fotonya digereja.

100_1673
Foto diambil ketika pengantin memasuki pelataran gereja.

100_1675
Para jemaat yang bahu-membahu membuat acara ini begitu menarik.

100_1679
Pengantin berjalan menuju ruang kebaktian, diikuti kedua pengapit. (hehehe…kedua pengapitnya masih kecil neh!)

100_1680
Dibelakang pengapit adalah kedua mertua ku, disusul orangtua mempelai wanita.

100_1705
Memasukan cincin pernikahan.

100_1706
Pengucapan janji diatas Kitab suci.

Foto-foto yang berhasil diabadikan adekku, hanya sampai dipemberkatan doang, karena battery lupa di charges, di hotel pun colokannya juga gak pas, jadi tuk Resepsi-nya menyusul ya. Nantikan Nathan dengan tuksedonya hehehe….to be continue..
posted by Liana @ 6:40 AM   1 comments
Friday, May 27, 2005
Customer Badung & Lantai Kayu
Badai memang telah berlalu.
Tapi...
Akhir-akhir ini emosiku memang lagi naek turun. Kadang meledak-ledak, kadang adem ayem. Tapi kemarin sore bener-bener lagi bad mood. Biasalah urusan customer badung yang sudah menunggak 2 bulan lebih, dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat. Sebenernya aku udah males call customer untuk nagih, karena memang tugas menagih adalah job asistenku. Dan karena kebetulan ada customer yang super ngeselin, terpaksa aku ikut urun bicara. Kronologisnya neh (ciee, dah kayak ngusut pembunuhan aja:P) , jam 9 pagi, aku minta asistenku hubungi ke customer bandung itu, sebut saja PT. GS , setelah tersambung, yang mengangkat di seberang namanya "Ratna", waktu aku tanya bagian keuangannya, dia langsung jawab lagi onlen. Tanpa berlama-lama ditelpon, aku langsung titip pesen, minta bagian keuangannya call back. Beberapa jam berlalu begitu saja, sampai aku sendiri larut dengan kerjaanku, jadi lupa dengan si customer tadi. Pas inget hari udah cukup sore, karena jarum sudah di angka 15.00wib, langsung aku minta asistenku telpon ke sana, dan diterima oleh yang bernama "Ratih", semua orang yang dicari oleh asistenku tidak ada ditempat, mendengar itu aku kesal juga, aku kembali ambil alih lagi telponnya. Bagian keuangan masih onlen, kata si Ratih, aku tanya siapa nama bagian keuangannya, jawabnya "Ratna". Tuingggggg!!! Emosiku langsung mendidih, kepalaku serasa berasap (kurang ajar kan! aku bener-bener diboongin, jelas-jelas orang pertama yang ngomong bernama Ratna, apa sih maksudnya nih orang!) Dengan emosi yang membara, aku ngotot mau tunggu si Ratna selesai onlen, tapi ternyata yang menerima orang laen lagi, sebut saja namanya "Wulan", lucunya lagi, mereka bersikeras tidak mau membayar penalty charges yang kita kenakan. Padahal jelas-jelas di kontrak sudah tercetak dengan jelas.

Kalo masih inget percakapan ditelpon kemarin, rasanya pengen banget datangi tuh perusahaan, saking keselnya aku ngomel-ngomel sendiri dikantor "kalo gak punya duit, ngapain pasang lantai kayu segala?" ocehku gak karuan. Bener-bener deh! Sebenernya kejadian serupa memang sering terjadi, bahkan saking seringnya, bossku mengeluarkan policy untuk down payment 50% sebelum barang dikirim, 20% setelah barang sampai ditempat customer, dan 30% sisanya setelah lantai kayu terpasang dengan manis. Tapi seringkali praktek dilapangan tidak seperti itu, kebanyakan dari customer (terutama end user) cenderung memilih rembuq Down payment, segini segitu dan sebagainya. Biasanya di oke-in juga ama si Boss. Dan menurutku hal ini sangat tidak konsisten, sama halnya mengali lubang kuburan sendiri, karena ujung-ujungnya yang terpaksa harus menutup kerugian adalah kita sendiri, yang pusing nagih adalah Finance, dan itu termasuk aku. Masa lantainya harus kita bongkar kalo mereka gak bisa bayar sisanya. Walaupun itu sangat mungkin terjadi, tapi bukan solusi yang tepat, menurutku.

Lantai kayu (Melamine Laminated flooring) yang kami pasarkan memang ditujukan untuk kalangan menengah keatas. Produknya tergolong mahal, berkualitas dan tampak elegan, selain itu maintenancenya cukup mudah. Makanya aku suka heran, kenapa orang-orang yang gak punya duit, ngotot mau pake juga. Aku aja gak mau pasang, karena mikir duit yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk produk sejenis , terutama di wilayah Jakarta, MLF kami termasuk harga yang paling kompetitif.

Huehehehe kok jadi kayak promosi gini ya? Ini ada beberapa foto yang diambil dari beberapa customer yang satisfied (termasuk rumah & perkantoran).

030424-Ima (3)
040522-Telkomsel Wisma Mulia 15th Fl (32)
031013-TeaBox (1)
040522-Telkomsel Wisma Mulia 15th Fl (45)

Begitulah kira-kira product yang kami tawarkan. Seperti tadi yang aku ceritakan, hasilnya terlihat sangat memuaskan. Memang cocok dipasang dirumah karena menimbulkan efek mewah dan hangat. Aku juga berharap suatu hari kelak bisa pasang dirumahku. Tanpa berniat tuk promosi loh!
Terlepas dari kekesalanku dengan customer badung tadi, begitulah kira-kira product yang telah kami selesaikan untuknya, tapi tanpa reward yang baek, tanpa pembayaran, even permohonan maaf, dan lebih parah lagi aku bener-bener merasa dipermainkan dengan kebohongannya yang bikin darahku masih mendidih, pun sampai saat ini. Emosian...
posted by Liana @ 6:42 AM   0 comments
Thursday, May 26, 2005
Pedang Tuhan
Ada Badai...
Kemarin sore aku ampe merinding melihat kilat membelah langit, hujan lebat ditambah angin kencang, ditambah pula guntur yang mengelegar memekakkan telinga, membuat bulu kudukku benar-benar berdiri. Jarum jam baru mau menunjuk ke angka 5, tapi langit udah gelap gulita, aku udah gak bisa konsentrasi melanjutkan kerjaan. Temen kantor masuk ke ruanganku sambil menginformasikan banyaknya pohon-pohon tumbang disepanjangan jalan cengkareng dan beberapa jalan lainnya. Dalam hati aku berdoa, semoga jalan yang akan aku & suamiku lalui gak ada pohon yang rubuh. Kebayang kan kalo sampe ada yang tumbang, bisa macet total, ditambah pula dengan genangan-genangan air disepanjang jalan, bisa tidur dijalan. Jadi inget ketika banjir Februari 2000 lalu, aku sampe 8 jam berada dimobil yang nyaris tidak bergerak, nahan kencing, nahan lapar, nahan haus, sengsara banget. Begitulah Jakarta ketika banjir melanda. Hujan lebat sejam mampu membuat macet total dijalan-jalan.

Ketika suamiku sampai dikantorku, badai belum berlalu, celana panjangnya basah, begitu pula bajunya, berapa titik air masih ada dikepalanya. Kesian!
Melihat langit begitu gelap, dan hujan yang tidak menunjukan tanda-tanda untuk reda, akhirnya aku putuskan tuk pulang saja. Saat mo masuk ke mobil, bajuku, sepatu...semua basah, payung hanya bisa membuat rambutku doang yang kering...hiks! Dingin banget, apalagi AC mobil nyala, walah, aku mengigil dah kayak orang demam, padahal perjalanan masih jauh. Nah, disaat seperti inilah aku sering mensugesti diri sendiri, kalo saat itu aku berada didalam kamar tidurku yang nyaman sambil berselimut bed cover yang tebal, memeluk guling yang empuk. Ajaibnya, secara perlahan-lahan dingin sedikit bisa kuredam. hehehe...gak tau karena sugesti itu atau karena memang tubuh mulai beradaptasi dengan dinginnya udara, tapi aku mulai merasa nyaman.

Ketika memasuki tol kebun jeruk belum terlihat tanda-tanda macet, mobil-mobil masih melaju dengan pelan, tapi tetap bergerak. Tapi ketika melewati tol puri, mobil-mobil yang ingin melewati tol tersebut mengambil separuh lebih jalan dan terlihat antrian panjang yang meliuk-liuk, udah mirip parade mobil, dan terpaksa suamiku mengambil jalur kanan. Ternyata ada pohon tumbang persis di depan gerbang tol, para petugas sibuk membersihkan potongan-potongan kayu, sebagian lagi keliatan kesusahan menarik pohon yang cukup besar itu, padahal hujan masih menguyur bumi, tapi mereka masih terus bekerja. Dalam keadaan seperti itu aku sering kali terharu dengan pekerjaan mereka, sungguh mulia. Pekerjaan yang keliatan sepele, tapi berhasil membantu beribu-ribu orang.

Bicara tentang hujan, aku sebenarnya seneng melihat kebun yang basah karena titik air hujan, pohon menjadi hijau segar, bunga menjadi cerah, apalagi setelah hujan reda, matahari bersinar lembut, membuat suasana sekeliling menjadi begitu hangat dan segar. Aku paling ngeri ketika melihat hujan badai seperti kemarin sore, karena sering membuatku takut, dan berpikir, apa mau kiamat ya? Ketika masih kecil, pho-phoku (nenek) pernah bercerita bahwa kilat adalah "pedang Tuhan" yang ketika Dia marah akan dibuatNya tanda dilangit, untuk memperingati umat manusia akan kesalahan-kesalahan yang mengusikNya. Sampai sekarang aku sering mengidik saat melihat kilat yang menyambar-nyambar. Banyak sekali pantangan ketika petir menyambar, pho-phoku pernah mengurainya satu persatu ketika adik-adikku tidak mengindahkan larangan pho pho bermain air ketika hujan, kami disuruh duduk kemudian keluarlah petuah-petuahnya, diantaranya, jangan memegang benda yang terbuat dari besi, jangan duduk didepan pintu, jangan keluar rumah, dan sebagainya. Tapi nasehat pho-pho memang benar, besi adalah penghantar listrik yang baik. Makanya seringkali ketika masak aku suka melepaskan pisau jika terdengar guntur. Ternyata inputan dari kecil mempengaruhiku hingga dewasa. Kira-kira nanti kalo Nathan gede perlu diceritain kisah "Pedang Tuhan" gak ya? hehehe....

Tentang kalimat peringatan Tuhan ini, sempat mengusikku beberapa waktu lalu. Dalam kurun waktu yang cukup lama aku tidak pernah menerima email dari temanku ini, sebut saja namanya Y, nah beberapa waktu lalu, aku menerima email darinya yang isinya agak aneh.
demikian kira-kira kutipannya."Sar, Kiamat dah mo datang neh! Ada yang musti aku sampein sama kamu." Aku kaget, setauku yang namanya kiamat, Tuhan mo datang dan sebagainya, itu gak ada satu manusiapun yang tau. Hanya Dia yang maha tau. Email berikutnya, temenku si Y tadi menulis lagi tanda-tanda apa yang dia katakan sebagai tanda tersebut. Ya ampun! Akhirnya tuh email gak aku gubris, aku send balik sambil say "Thanks". Toh semua orang juga tau, kalo Negara kita memang sedang dalam bencana. Tapi manusia yang masih banyak dosa seperti kita ini masa kan tau kapan kiamat. Aneh!
Anggap aja itu memang benar tandanya, tapi apa yang bisa kita lakukan selain berserah. Bukan kah Dia yang berkuasa.
posted by Liana @ 8:28 AM   0 comments
Wednesday, May 25, 2005
Persiapan menjelang pernikahan phak Hanes
Setelah weekend yang terampas ama kerjaan, saatnya untuk bersantai, pikirku!. Dan Liburan kemarin, niatnya gak mau kemana-mana, just stay at home, trus leyeh-leyeh aja, tapi apa bole buat, ketika call mertua, eh malah disuruh datang kerumah, katanya mo ada biston (kelompok doa dirumah-rumah) sekaligus sukuran tuk mendoakan persiapan pernikahan koko suamiku hari minggu nanti, semoga semuanya berjalan semulus jalan tol. Padahal tadinya kepikiran mo ajak Nathan berenang di kolam renang yang gak jauh dari rumah, udah janji dari jaman kuda gigit besi mo ajak Nathan berenang, tapi until today tuh rencana belum terealisir juga, kesellll banget ama Hubby-ku yang janji janji melulu. Mau isi Ring poll lebih males lagi, masalahnya berat mompanya, apalagi ring poolnya yang seguede-geude gaban itu huehehehe…walopun sebenernya ukuran biasa, tapi kalo mompa pake pompa injekan itu, apa gak gempor, hubby janji mo beliin kompresor, tapi blom dibeli-beli juga. Yang ada dirumah hanya pompa kecil yang pake injek itu…walah, bisa ngos-ngosan deh. Makanya tuh Ring Pool sejak dibeliin phak-phak Hanesnya, baru satu kali dipake. Kalo Nathan mo berenang, aku ajak aja nyemplung di bath up berdua. Nih poto dijepret beberapa waktu lalu, kalo lagi diajak berendam gini, Nathan tuh gak mo diem, air keciprat dimana-mana, segala macem maenan yang ditaro dilempar kemana-mana, jadilah papanya sibuk mungutin hehehehe, untungnya masih bisa dijepret-jepret. Paling repot kalo dah mo selesai, Nathan bisa jerit-jerit ketika diangkat dari Bath up, wuihhhh gendang telingaku suka berdenging setelahnya.

IMGP2097IMGP2106IMGP2100

Smoga aja setelah semua kesibukan persiapan wedding phak-phak Hanes selesai, kegiatan weekend bisa back to normal.

Kembali ke rencana ke rumah mertua, jadilah kami berangkat dari rumah jam 10an, setelah beres-beres rumah tentunya, waktu jalan, matahari sudah mulai tinggi. Paling males kalo kemana-mana matahari seterang itu, cahayanya seringkali menembus kaca jendela, silauuu! Dan Nathan jadi suka beringsut kesana kemari. Jarang sekali bisa duduk diem, kecuali dah ngantuk berat. Sebelum kerumah mertua, kami mampir dulu ketempat sepupuku yang baru melahirkan waktu lalu, mo ketemu ama buyut Nathan disana, karena kebetulan yang bantu merawat Aurel ya nenekku. Mama sepupuku gak bisa datang karena suka jet lag kalo dipesawat hehehe, untungnya nenek termasuk masih gagah dan sehat. Wah ternyata Aurel tambah cantik, hanya kulitnya keliatan lebih hitam, dah ternyata blum puput puser, padahal dah 14 hari sejak lahir. Nathan umur 6 hari udah puput puser, ternyata tiap anak memang beda-beda ya. Dan ternyata di rumah sepupuku lagi ada party kecil juga, mertuanya ultah. Ada mie goreng, dan makanan kecil lainnya. Kata pho-pho (panggilan untuk nenekku) aku hoki, panjang lidah katanya, tau aja kalo ada makanan. Hehehe…

Dari rumah sepupuku jam 11.45 wib, sampe rumah mertuaku 12an. Sampai rumah mertua, ternyata udah ada yang bantu-bantu, dah keliatannya dah beres. Kedatangan cucu tercinta langsung pada heboh (cielee..) Nathan langsung dipeluk, dicium, serasa dah setaon gak ketemu, padahal baru 2 minggu lalu:P, Nathan langsung manja ama kung-kung nya (mertua laki-lakiku), mungkin Nathan tau kalo kung-kung paling sayang ama dia, segala macem maenan dibeli untuk cucu tercinta, alhasil kamarku jadi menumpuk maenan Nathan yang kadang jarang banget disentuh.

Acara biston & syukuran baru dimulai jam 4, persiapannya ala kadarnya aja, ada mie goreng, sirup, buah-buahan juga kue-kue kecil. Lumayan juga sih, dan karena banyak yang bantu, kerjaan juga jadi ringan. Aku ikut pujian penyembahan sebentar, waktu mo masuk firman Tuhan, aku kembali bantu-bantu didapur. Nathan masih bobo pules, Leha selonjor disampingnya sambil kipas-kipas. Perutku kenyang banget, sembari nyomot sana sini aku jadi mikir, apa ntar gaun pestaku muat ya? Aku juga masih punya kendala neh, masih pusing mikirin accessories yang tepat untuk dipake ama gaunku itu, pusing nyarinya, kemaren sempet keliling-keliling ama suamiku, tapi gak ada yang cocok. Lagian gak seru cari pernak pernik begitu ama cowok, kalo ditanya pantes apa ngak?, cocok apa nggak ?hubbyku hanya melongo, kliatannya bingung banget! Payah! Gak bisa kasih ide:P. Kesel deh, lebih asyik kalo jalan ama cewek, pasti lebih seru tapi adek-adekku punya kesibukan masing-masing…huh! Aku harus tampil oke dikit, soalnya mo disuruh jadi penerima tamu, kalo baju ama accessories gak matching kan gak lucu? Ada yang punya ide gak cari accessories anting & kalung tuk pesta tuh dimana?

Lucu ya! kok jadi aku yang ribet, yang mo married aja blom tentu seribet aku. aku udah pusing aja mikirin hari H-nya, mana hari minggu lagi, kebayang kalo senin musti kerja. Rencananya, aku mau ngajuin cuti seh! tapi gak tau dikabulkan atau nggak? masalahnya big boss dari Bangkok mo datang, udah gitu kalo mereka datang, aku tuh musti standby di kantor. Jadi inget ketika abis ngelahirin, tiap setengah jam ditelpon, akhirnya tuh hp kemana-mana aku bawa. Bahkan ketika mompa Asipun ditelpon, sama aja kayak gak cuti. Makanya aku bete banget waktu itu, dan dengan terpaksa aku harus online dari rumah, sementara Nathan bobo dibox disampingku. Mana pinggang masih pegel, perut bekas operasi masih nyut-nyut, pokoknya sengsara banget. Sampai kepikiran..., hp mo aku matiin aja, ...telp rumah mo aku cabut aja, tapi gak tau kenapa, kepikiran terus, akhirnya gak jadi. Satu-satunya cara akhirnya aku mengungsi ke kampung halaman bersama Nathan:) 2 minggu seh, tapi bener-bener bebas dari deringan telpon yang menganggu. Serasa aku tuh orang penting ya, padahal mah nggak, justru mereka tuh call tuk hal yang sepele, yang menurutku bisa dipikir sendiri, mana punya asisten yang gak bisa diandalkan lagi, mo bikin jurnal aja telpon. duhhh! nyesel aku kenapa aku terima waktu itu.

Dah akh, jangan ngomongin yang dulu...bisa stress lagi! btw, tentang cuti itu, sekarang udah aku siapin, tinggal minta acc boss. Biasanya kalo anak-anak mo cuti pasti cukup aku sign, tapi karena aku yang mo cuti (HRD ceritanya), dan blum tentu dikabulin, terpaksa harus sendiri menghadap. Kalo big boss gak datang sih gak pa-pa, dan lagi bossku yang disini tuh buaekkkk banget. Aku mo cuti 2 minggu juga gak pa2 asal kerjaan kelar. Maklum perusahaan kecil, jadi satu orang bisa handle beberapa job. kebayang kan pusingnya. Beginilah nasib menjadi kuli! pengen cepet-cepet punya duit banyak trus buka usaha sendiri aja deh!.

Sori malah jadi curhat, judul atas mustinya diganti curhat aja ya? suka bingung bikin title neh. hehehe...oya, ditunggu info tentang tempat membeli accesories pestanya yah! luv you all.
Hepi Wednesday ya!
posted by Liana @ 7:33 AM   0 comments
Monday, May 23, 2005
Weekend, kerja dan pesta???
Hiks, gak nyangka kalo wiken kali ini capeknya luar biasa. Udah diniat-niatin pengen istirahat, pengen jepret-jepret Nathan tuk Lomba Poto Konicare, tapi semua rencana langsung buyarrr seketika. Jum’at aku baru tau kalo ternyata Boss mo traveling ke Medan, kerjaan yang mustinya bisa diselesain Senin terpaksa harus dikelarin wiken, karena Senin telah menanti setumpuk kerjaan baru. Jadilah wikenku surammm, Dari jam sembilan pagi aku dah didepan laptop melototin angka-angka, udah ngitung-ngitung sambil coret sana sini, sementara itu Nathan pun sibuk mencoret-coret kertas disampingku. Tapi untunglah aku masih bisa siapin menu makanan Nathan paginya, tim tahu daging kesukaannya, yang juga jadi kesukaanku huehehehe…

Nathan kayaknya tau kalo mamanya lagi sibuk, dia jadi asyik main sendiri, walaupun sekali-kali nyamperin sambil mencet-mencet numeric keypadku, amburadul tulisan dilayar dimonitor, walah…., tapi setelah itu kembali lagi kelantai sambil ngumpulin pulpen, corat coret kemudian ngoceh-ngoceh gak jelas. kayaknya Nathan kesel, mungkin mo ngomong,” Mama dirumah bukannya nemenin Nathan, malah sibuk ama kerjaan!!!"Duhhh, maafin mama ya sayang, nih kerjaan emang musti kelar, dan jadilah hari sabtu tadi aku kerja sampai jam 12 malam, sayup-sayup masih terdengar suara American Idol berganti jadi acara Tinju. Mata dah berat banget, akhirnya ku tutup laptopku sembari membayangkan esok harinya dengan setumpuk kerjaan lagi, blom kelarrrrr!

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Minggunya, bangun pagi langsung nongkrong di depan laptop lagi, sebelum jam 12 kerjaan dah musti kelar, soale jam 16.00wib ada undangan pesta pernikahan , lokasinya dibilangan pasar baru , tepatnya “Restaurant Shangrila” jauhhhh. Untungnya kerjaan kelar sebelum jam 12, rasanya lega banget.

Dari rumah berangkat jam 15.25 wib, sampai ketempat tujuan jam 16 wib, (pas banget kan?) berarti kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Karena hari minggu, untung aja jalanan gak terlalu macet, lokasi pesta pun gak terlalu susah dicari, ternyata hubbyku dah hapal betul lokasinya, karena sering banget lewat jalan situ, jln. Gereja Ayam (hehehe, dan lucunya diatas menara Gereja memang benar-benar ada ayam buatan yang nongkrong ^_^) ternyata nama jalan disesuain ama bentuk Gerejanya, lucu kan? Di situ tempat parkirnya rada susah, jalanannya sempit, kiri kanan banyak warung-warung kecil berjejeran, dan mobil pun terpaksa diparkir kurang lebih 25m dari lokasi pesta. Karena datang lebih awal, hubby pun bisa dapet tempat parkir yang nyaman.

Suasana gedungnya masih belum terlalu ramai, Nathan keliatan girang banget. Pengennya turun, gak mau digendong…jadilah Nathan asyik berputar-putar mengelilingi ruangan yang cukup luas itu. Meskipun sekali-kali masih dituntun, tapi Nathan udah berani melangkah dengan sepatu lampunya. Setelah acara dimulai, semua langsung menyerbu pondokan, aku pun gak mau ketinggalan, ikut ngantri di pondokan “kambing guling”, mengambil satu piring penuh daging gulingnya, wuihhh keliatan lezatt!
Hubbyku kembali dengan semangkok kecil dimsum hehehe, masing-masing bagi tugas. Nathan ternyata suka “dimsum” tangannya menarik-narik baju papanya jika dimsum dimulutnya mulai habis. Keliatannya Nathan laper neh, jadilah hubbyku ngantri makanan utama, setelah kemudian aku menyuapi Nathan sambil tetap digendong Leha. Sejam berlangsung, ketika Leha mo ambil makanan ternyata makanan dah diangkut semua, wahhh! jadilah Leha gak makan disana, beberapa temanku pun kecewa, karena mengalami hal yang sama huehehehe, itulah suka duka pesta di gedung atau di restaurant, dikejar-kejar waktu, apalagi kalo ada wedding susulan.

Hepi Monday!
posted by Liana @ 8:28 AM   0 comments
Friday, May 20, 2005
Ikutan lomba foto Konicare yuk!
Sebelum melanjuti posting ini, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Shendy, Indah, Lili, Rosy, Ita, juga Dona yang telah memberikan advice tentang BSku kemarin. Aku memutuskan untuk mengeluarkan Leha, tapi masih menunggu timing yang tepat untuk membicarakannya, dan lagi aku harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk mencari pengantinya dan aku perlu bantuan mertuaku untuk mengawasi pembantu yang baru nantinya selama beberapa waktu. Tempat tinggal kami dengan mertua yang berjauhan menjadi kendala juga, jadi terpaksa aku harus menunggu setelah prosesi pernikahan koko suamiku kelar dulu. Thanks alot ya semua!

Waktu ke Hero kemarin, aku melihat brosur ditempel di kaca dinding pintu masuk. Tulisan yang tertera cukup gede, "Lomba foto balita" dari konicare, aku tertarik mengikutsertakan Nathan ke lomba ini.Dan, karena salah satu syaratnya harus melampirkan struk belanjaan yang tertera produk sponsor, jadilah aku membeli minyak kayu putih konicare...walaupun lagi gak butuh hehehe. iseng-iseng berhadiah dan siapa tau bisa menang hehehe . Tapi sekarang yang jadi masalah, bingung mo milih foto yang mana. Aku perlu jepret baru kayaknya, tapi masih mikir-mikir pula, backgroundnya apa? baju Nathan mo yang warna apa? trus atur gayanya seperti apa? welehhh, ribet juga ternyata:P...
Pencahayaan, juga komposisi warna dan gaya yang natural sangat menentukan, dan yang paling penting tuh, harus unik dan lucu. Ada ide gak? atau gimana kalo rame-rame yang punya balita diikutsertakan aja huehehehe:), gak menang juga gak pa2, at least kita dah berusaha kirim. Siapa tau gara-gara liat poto anak kita, ntar malah disuruh jadi bintang iklan produk mereka...hehehehe (mimpi kali ye!)so, ikutan yuk! Kemarin aku bolak-balik liat foto Nathan yang lama-lama, pengen mereka-reka, kira-kira foto seperti apa yang bakalan dikirim. Tapi setelah diliat-liat, aku jadi ketawa sendiri, ternyata koleksi foto Nathan sebelumnya kebanyakan berlatar belakang pemandangan kamar tidur hehehe....nih liat aja!

Greates toys of worldi'm bigger now
Singa kitik NathanSleeping Beauty

Jadi ketauan deh kalo jepret-jepretnya malam hari:P Suamiku sering protes, katanya aku kurang kerjaan, segala pose dipotret. Tapi kalo dipikir-pikir banyak juga gunanya, kan aku bisa bikin album buat Nathan. Dan, kalo Nathan udah gede nanti, pasti foto-fotonya akan jadi koleksi yang bagus, iya gak? Ayo Mom, buruan ikutan!
kok aku jadi semangat gini ya! Jadilah weekend kali ini saat untuk berjepret-jepret ria. Ntar kalo ada yang ok-ok, aku tunjukin disini ya:) kita choice bareng-bareng mana yang kira-kira layak diikutsertakan..., sekarang jadi mikir lagi neh, pose yang gimana ya, yg menarik? tapi kayaknya aku gak perlu atur-atur deh, yang alami justru yang dicari, ya kan!

Have a nice weekend ya!
posted by Liana @ 7:01 AM   0 comments
Thursday, May 19, 2005
Apa yang harus aku lakukan?
Kemaren sore aku & hubby pulang lebih cepat dari biasanya, selain mo mampir ke Hero, juga karena lagi dapet giliran masak untuk 2 satpam di komplek perumahanku. Sebelumnya aku dah pernah ngomong ke tukang jaganya, kalo bisa, giliran masaknya aku sabtu aja, selain gak kerja, aktivitas di hari sabtu juga sedikit. Tapi gak tau tuh satpam oon atau gimana, dia malah bingung ngatur jadwalnya, dan akhirnya disampaikanlah kebingungannya itu ke pak Didi (tetua komplek situ), dan terjadilah perombakan jadwal. Huh! sebel'kan? mana dirumah adanya cuma Leha doang lagi. Aku takut dia repot kalo musti masak juga, padahal tugas utama dia kan jaga Nathan.

Dulunya aku memang punya pembantu, tapi ada saja yang terjadi tiap hari, ribut lah, jealous ama Leha lah, ini itu...setiap kali pulang kerumah kepalaku pusing ngeliat tampang mereka yang jutek-jutek ditambah keluhan-keluhan yang gak karuan. Pernah pembantuku ngomong begini "kerjaan mbak Leha kok enak ya? gak capek! sindirnya. Lah, dia kan BS, khusus untuk menjaga Nathan, dan siapa bilang kalo jaga baby tuh gak capek? jawabku kala itu. Dan lagi aku tuh udah jelasin tugas mereka masing-masing sebelumnya. Dirumah, pembantuku tuh tugasnya hanya nyapu, masak, setrika, ngepel (2 hari sekali), dan jemur, Semua proses cuci mencuci dilakukan oleh mesin, dia gak perlu bilas, gak perlu meras. Makanya ketika liburan lebaran kemaren saat pembantuku minta ijin cuti, aku bilang aja ama dia supaya gak usa balik lagi. Saat mertuaku mengantarkan pembantuku ke tempat yayasannya, sang ibu yayasan sempet heran melihat kuku pembantuku yang panjang-panjang terawat, karena penasaran, ditanyalah mertuaku, "emangnya si Jumi (Namanya) kerja apa bu? kok kukunya bisa panjang-panjang & bagus-bagus gitu, emangnya gak nyuci?" tanya ibu yayasan terheran-heran. Mertuaku langsung cerita, kalo dia memang gak pernah mencuci, toh semua dilakukan mesin cuci, teman-temannya yang ada disitu langsung berhamburan ke mertuaku, "Bu, nanti saya aja yang kerja ditempat anak ibu, bole ya!" begitu kata mereka. Kepada mertuaku mereka bercerita, kalo mereka rata-rata disuruh mencuci pake tangan. Mungkin si Jumi baru sadar kalo ternyata kerjaan dia tuh gak berat, terbukti ketika Lebaran usai, dia menelpon ke kantorku, dan ingin kembali bekerja, tapi aku udah terlanjur kecewa.

Ketika aku memutuskan untuk tidak menghire pembantu lagi, Leha menyanggupi untuk mengurus Nathan sekaligus bantu-bantu ngurusin rumah, dan gajinyapun aku naikkan, so pengeluaranku tetep sama. Tapi fokus utama Leha tetap Nathan, dia bole melakukan aktivitas lain ketika Nathan tidur atau ketika adekku ada dirumah.

Semalam, setelah sampai dirumah, pintu teralis terkunci, dan kunci masih mengelantung di pintu. Sayup-sayup terdengar suara TV dari kamar tidurku. Suamiku datang sambil menenteng 3 kantong besar belanjaan, dan saat melihat kunci bergantung, langsung ngoceh "gimana sih Leha, udah berkali-kali dibilangin, kalo abis ngunci pintu, dicabut dong, jadi gak bisa buka neh!" Aku berteriak-teriak memanggilnya, tapi karena jaraknya yang cukup jauh (kira-kira 20m) suaraku hilang entah kemana, kayaknya aku perlu pasang bel pintu. Gak berapa lama, terdengar sahutan Leha, dan keluar dengan tergopoh-gopoh. Cepat-cepat dibukanya pintu, ketika itu suamiku langsung ngedumel "Kebiasaan..." katanya kesel.

Setelah meletakkan Tas, mencium Nathan, mengendongnya sebentar, aku langsung menuju dapur, membongkar belanjaan, bersiap-siap untuk masak. Seketika aku kaget melihat Leha melempar kunci dimeja, Pranggg! lah! "kamu kenapa Leha?" tanyaku, dia tidak bereaksi, tapi wajahnya udah mengambarkan dengan jelas, kalo saat itu dia sangat kesal. Aku masi mengira-ngira, apa sih yang membuatnya kesal, lah wong ketika aku tanya dia jawab "gak pa2 bu". Aku ikutan kesal ketika mendengar nada bicaranya ke Nathan yang saat itu gak mau turun dari gendongannya, "Nathan maunya apa sih?". "Ha, kamu kenapa sih?, kamu marah?" tanyaku dengan emosi. Sambil tangan masih memotong-motong sayuran, aku ngomong sekali lagi "Ibu mau ngomong sama kamu, nanti kalo semua uda selasai kamu ke kamar ". kataku dengan nada perintah.

Wajahnya masi cemberut, blum juga berubah, dan untuk ketiga kalinya aku mengulang pertanyaan yang sama "kamu kenapa sih?", akhirnya dia mo ngomong, dan ternyata Leha kesel mendengar kalimat suamiku tadi "kebiasaan". Katanya dia gak terima digituin, namanya lupa, dan juga, dia minta pengertian, karena sama-sama kerja mustinya suamiku mo ngertiin. gitu maksudnya. Setelah mendengar pengakuannya, aku nasehati dia, dia bole kesel, tapi gak bole karena marahnya itu, dia jadi harus melampiaskan ke barang-barang disekitarnya, "gimana kalo waktu ngelempar kunci, tuh meja jadi pecah". dan yang lebih aku gak suka ketika dia ngomong ke Nathan dengan suaranya yang tinggi.

Setelah pembicaraan dengan Leha, aku coba ngomongin baik-baik ke suamiku. ehhh, malah suamiku dengan emosinya bilang gini "kalo dia gak Hepi, ya uda keluar aja!" wew! percuma ngomong ama orang yang emosinya lagi memuncak. Yang ada aku jadinya merayu-rayu hubbyku tuk meredam emosinya. Walaupun aku tau, suamiku juga salah karena ngomong terlalu ketus ketika itu.

Tapi terus terang aja, kejadian semalem membuatku berpikir banyak. Selama aku & suami tidak ada dirumah, apa dia sering membentak Nathanku? Apa yang dilakukannya? Apa dia sering nonton siaran yang aku larang (yang tidak layak untuk anak sekecil Nathan). Apa dia akan bersikap manis seperti ketika aku dirumah? tapi jelas terbukti tadi malam, kalo emosinya cukup buruk. Belum lagi kegilaannya terhadap sinetron yang memuncak, (ingat'kan insiden ketika tangan Nathan terkena Setrikaan panas!) so what i have to do? Aku bingung! saat ini aku masi membutuhkan tenaganya, walaupun sebelumnya aku pernah berpikir untuk menghire 2 orang pembantu saja. Toh Nathan udah lumayan gede, gak perlu pengasuh bayi lagi. Dengan 2 orang pembantu aku tidak perlu mengaji sebanyak membayar Leha. Toh rasa iri pasti gak ada, karena nanti aku akan membuat jadwal kerjanya bergantian. Tapi itu semua masi ada dipikiranku. Mertuaku menyarankan tuk menganti Leha nanti saja ketika Libur Lebaran Tiba. Help me! give me advice......pleaseeeee
posted by Liana @ 7:06 AM   0 comments
Wednesday, May 18, 2005
Wajah yang baru
Hmmm...akhirnya jadi juga ganti leot. Sebelumnya aku mo menghaturkan terima kasih sekali lagi buat Wasugi yang udah rela memberikan designnya untuk ku tampilkan disini. dan yang telah meluangkan waktunya untuk direcoki, plus tuk kesabarannya nuntun aku mengedit sana sini, yang sempat menganggu waktu mandinya...huehehehe. Pokoknya makasih banyak ya Wan, tetaplah berkreasi, ku tunggu karyamu berikutnya, hehehe. Aku suka leot ini, ada sisi maskulinnya, tapi tetap tidak meninggalkan kesan lembutnya, mungkin lebih tepatnya mengambarkan sosok feminim yang mandiri...(ceileeee gaya bgt ya!)...Karyanya Wasugi memiliki ciri khas tersendiri, lebih naruralis (bener gak tulisannya Wan?), begitupula dengan karya Anita yang lebih menonjolkan sisi feminim, berikut design animenya yang juga ku gandrungi...hehehe...maruk ya?

Sehubungan dengan bergantinya leot, aku juga mo minta maaf ama temen-temen yang telah berkoment di postinganku kemaren-kemaren, sori banget, karena keteledoranku (lupa ngeback up yang lama) semua koment raib ditelan komputer (hiks, sedih bgt!). Ini untuk kedua kalinya aku melakukan kesalahan yang sama, dulu waktu baru pertama-tama ngeblog, kejadian serupa juga pernah menimpaku ketika ganti template. Wuihhh, keselnya minta ampun, udah capek-capek, niat hati pengen bikin lebih bagus, malah ancur gak karuan. Semoga temen-temen blogger gak capek kasih koment, aku janji kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi, maaf beribu-ribu maaf. Dan jangan kapok tuk berkoment ya!

Semalem aku lembur, sembari ngotak atik blog, juga entry data untuk persiapan report yang udah musti kelar minggu ini. Akhirnya sampai rumah udah jam 20.35 wib, Nathan baru selesai maem. Senyumnya langsung mengembang ketika aku membuka pintu kamar. Nathan begitu girang, sampai-sampai cookies dimulutnya belepotan kemana-mana.
IMGP2079
Langsung kurengkuh dia dalam pelukan, kucium tanpa berhenti, sampai kemudian Nathan merengek-rengek minta dilepaskan. kemudian tangannya mengapai-gapai kearah suamiku minta digendong (huh! Mama jadi jealous neh!). Nathan memang keliatan akrab banget ama Papanya, kadang aku suka cemberut kalo udah gitu. Mungkin karena suamiku sering mengajaknya berputar & membuatnya seperti terbang. Nathan akan tertawa terbahak-bahak ketika diajak berputar-putar, dan itu hanya bisa dilakukan hubbyku.

Cepat sekali jarum jam berputar, ketika angka udah menunjuk ke angka 10 pun, Nathan masih belum mau memejamkan matanya. Padahal mataku udah ngantuk, sekali-kali Nathan keliatan menguap, tapi keinginannya untuk bermain tetep mengebu-gebu. Aku pura-pura tiduran sambil memejamkan mata, Nathan melihat kearahku sambil tertawa, tangannya yang mungil kemudian mencolek hidungku. Kalo Nathan udah bisa ngomong, mungkin dia akan bilang gini kali ya"Ma, jangan tidur dulu dong, maen ama Nathan dulu, Nathan kan masi kangen!" Hatiku kembali sedih ketika sadar betapa dikitnya waktu yang tersedia untuk buah hatiku. Ketika berangkat kerja dipagi hari, Nathan masih tertidur pulas. Dan ketika pulang kerja, aku & suami hanya sempat menemaninya bermain sesaat saja. Sepertinya tidak ada lagi yang dapat aku lakukan kecuali memeluk dan menciumnya sembari berkata "mama mencintaimu sayang...". Entahlah sekarang Nathan mengerti atau tidak, tapi ketika dewasa kelak dia akan tau, semua yang kami lakukan untuk menjamin masa depannya.

Aku jadi ingat ketika kemarin berkunjung ke blog Aika, Rosita bercerita tentang Irving, Eva juga Joan putri kecil mereka. Hatiku sungguh terenyuh, entah mungkin karena sekarang aku juga adalah seorang ibu, tapi yang jelas, apapun yang terjadi pada keluarga Irving, bisa menimpa siapapun. Aku tanpa sadar teringat ketika pertama kali membaca kisah mereka lewat salah anggota milis Ayahbunda, tanpa aku sadari air mataku menetes kala itu. Dan kemarin, untuk kedua kalinya aku membaca, tapi tetep saja belum bisa membendung air mataku. Perjuangan, penderitaan, dan cobaan, semua mereka atasi dengan berdoa, berserah, tanpa putus asa. Tuhan telah membuat mereka menjadi kuat, bahkan diantara penderitaan pun mereka tidak berhenti mengucapkan syukur. Sungguh aku kagum! Tadi pagi ketika doa pagi, aku membawa nama Joan didalamnya, mohon kepada sang Empunya Surga memberikan yang terbaik untuk mereka, karena dalam hati aku percaya, Tuhan pasti punya rencana dibalik semua peristiwa yang terjadi pada mereka, ada kebesaran yang akan dinyatakan.

Banyak sekali peristiwa yang belakangan ini membuat nyeri dihati, tidak jarang air mata menitik ketika menyaksikan tayangan media, belum lagi kemarin postingan Shendy kemarin yang menulis tentang seorang bocah 5 tahun bunuh diri. Duh! apa yang terjadi? Miris membacanya, tapi apa mau dikata, toh sudah terjadi. Sekarang yang bisa kita lakukan hanya memberikan didikan terbaik untuk buah hati masing-masing supaya mereka siap menghadapi masa depan, yang entah akan seperti apa?
posted by Liana @ 7:19 AM   0 comments
Tuesday, May 17, 2005
Menjadi Indah pada waktunya...
Ngantuk banget pagi ini! Aku pun ketiduran dalam perjalanan ke kantor, beberapa menit sih! tapi cukup untuk membuat badan lebih seger. Waktu ku buka mata, langit mendung! matahari kayaknya lagi enggan bersinar, membuat udara pagi menjadi lebih dingin. Brrr...Angin bertiup! ku rapatkan blazerku, cepat-cepat kuraih kunci tuk membuka pintu kantor. Jam segini si Umar (Penjaga Kantor) pasti masih meringkuk dibawah selimutnya, huh! pemalas...

Setelah saat teduh beberapa saat, aku mulai membuka-buka blog, toh jarum jam masih menunjuk angka 7 kurang, masih banyak waktu untuk mengutak atik blog sampai jam 8 nanti. Ada 23 comment di postinganku kemarin! Setelah ku buka isinya anonymous-nya banyak banget, isinya gak karuan. Duh! apa jangan-jangan kena spyware ya? lah wong selama ini aku gak ngerasa make ID blog tuk subscribe apapun. huh! kesel jadinya.

Setelah 5 tahun lebih bekerja, Aku mulai merasakan kejenuhan. Ada aja yang membuatku merasa tidak nyaman. Rutinitas yang sama! menghadapi orang-orang yang sama pula. Pergi pagi pulang malem. Wew! sungguh boring!
di Postingan ku yang kemarin sempat ku singgung masalah kebosenanku ini, dan
Shendy dengan bijaknya memberi advice tuk tetap bersyukur. Aku lupa terhadap kata ajaib satu ini "Syukur"! Aku juga lupa betapa banyaknya orang-orang diluar sana yang akan berebut jika ditawarkan posisiku yang sekarang. Aku juga lupa betapa banyak mereka yang kelaparan karena tidak mempunyai pekerjaan. Aku sadar, ternyata aku telah lupa bersyukur. Sungguh! aku menjadi malu pada diri sendiri. Seharusnya aku sadar, Tuhan pasti telah merancang segala sesuatu indah pada waktunya. Akan ada "Hari" dimana aku akan tersenyum bangga melihat buah hatiku dengan toga-nya. Hari yang akan membuat aku lebih bersyukur tentang pekerjaanku hari ini. Terima kasih ya Shen! kamu telah menyadarkan aku dengan kalimatmu yang "manis" itu.

hynh-05

Hari ini akan menjadi lebih baik. Aku akan mengatasi kejenuhanku dengan bersyukur dan tentunya dengan mengambil cuti beberapa hari. Sedikit refreshing akan membuat semuanya menjadi lebih baik, semangat tuk bekerja akan kembali menyala-nyala, apalagi ketika ingat visi-ku kedepan tuk menyediakan yang terbaik buat buah hatiku, termasuk sekolahnya yang sudah pasti "mahal" nantinya. Aku jadi ingat nasehat mertuaku, yang kebetulan sangat taat beribadah, katanya "Berusahalah, dan berdoalah, pasti Tuhan akan membuat tanda ajaib dalam kehidupanmu & keluargamu, dan yang pasti rancangannya jauh lebih indah dari yang pernah kamu pikirkan. Dan jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur, untuk menikmati berkat yang datang daripada-Nya". Good advice, isn't it?
posted by Liana @ 6:50 AM   3 comments
Monday, May 16, 2005
Rencana yang berubah...
Udah gak heran lagi kalo rencanaku selalu berubah, begitu juga weekend kali ini. Padahal udah berkoar-koar di blog kalo mo beres-beres kamar...hihihihi....Ketika weekend tiba malah semua plan yang dah disusun kacau balau. Sabtu pagi aku isi dengan berleha-leha ditempat tidur bersama pangeran kecilku, rasanya males banget bangun, empuknya bantal lebih menarik, ketimbang musti berkutat dengan debu. Siangnya dilanjutin dengan nonton TV, acara "Oprah Winfrey" , bagiku acara ini sangat menarik. Setelah kemudian aku semakin terpaku menyaksikan suatu acara prosesi pemakaman Jenazah adat Toraja. Aku bener-bener suka acara petualangan, menjelajah dunia, mengetahui seluk beluk dunia luar, adat istiadat yang menarik, hutan yang indah varpusepollot semuanya membuatku terpesona. Herannya, kenapa dulu aku justru memilih kuliah di ekonomi, yang jelas-jelas pekerjaannya akan selalu sama, menghitung, menganalisa, dan membuat laporan ,dan duduk dibelakang meja, membosankan!, ya seperti sekarang yang aku alami, sungguh-sungguh boring. Aku semakin kagum sekaligus jealous ama Riyani sang Jejak Petualang.Berbicara tentang petualangan, memang gak ada bosennya. So stop dulu ya!

Ketika sore mulai beranjak, dan Hubbyku pulang, kita siap-siap lagi menjemput tanteku yang datang dari Tanjung pinang, untuk sama-sama menjenguk anak sepupuku yang baru lahir. Udah gak sabar! waktu di rumah sakit, aku belum melihat bayinya dengan jelas, tirai pembatasnya terlalu buram, ditambah suster yang judes-judes (kataku:P), dan lagi aku hanya punya waktu 1 jam, karena harus balik ke kantor. Nah inilah waktunya puas-puasin menatap keponakan baruku. So exciting, rasanya perjalanan menjadi jauh banget, mungkin karena aku yang uda gak sabar, kali ya?

Aurel sangat cantik, hidungnya mancung, mulutnya yang mungil keliatan sexy dengan pipinya yang merah muda. Sangat cantik! dan yang paling menonjol adalah hidungnya, mancung banget, mirip papanya. Rasa haru kembali merebak, jadi inget ketika Nathan sekecil itu. Tapi Acara jenguk menjenguk itu sempet bikin aku kesel juga, apalagi ketika aku memuji hidung Aurel yang mancung, mertua sepupuku langsung bilang gini "anak siapa dulu?" loh! maksudnya apa? gak tau dia bermaksud menyinggung ato nggak, tapi yang jelas aku udah tersinggung. aku langsung pasang muka masem, mo nyindir Nathan neh! Selama ini hidung Nathan selalu dibawa-bawa, kenapa sih kok hidung Nathan bisa pesek gitu, Sar? hidungmu mancung, suamimu juga, mirip siapa sih? Selama ini aku selalu menanggapinya dengan tersenyum, tapi ketika mertua sepupuku yang ngomong begitu aku bener-bener gak terima. Duhh! ibu mana yang gak kesel denger kalimat seperti itu, apalagi sebelumnya dia ngomong gini "Nanti Aurel mau diajarin 4 bahasa, Inggris, Mandarin, Indonesia & bahasa "Bangka" (bahasa melayu, yang digunakan di babel), jangan satu bahasa aja kayak Nathan?" Gubrakkkk! tambah kesel lagi denger kalimat itu, ya ampunnnn, kalo gak inget dia lebih tua, mungkin udah aku sahutin kali, tapi gak tau dapet kekuatan dari mana aku hanya ngomong gini "Nathan diajarin bahasa Indonesia dulu, biar pho-phonya tau Nathan ngomong apa?" jawabku sekenanya, toh kayaknya gak guna ngomong ama orang yang udah punya pandangan begitu. bagiku dengan hidung pesekpun Nathan tetep cute, bodo orang mo bilang apa? Lagian Nathan memiliki Mata yang bagus, juga dagu yang indah. Dan siapa yang akan tau, jika gedenya nanti Nathan hidungnya bisa mancung, toh dulu adekku yang bungsu ketika kecil hidungnya juga pesek, tapi ketika gede mancung & cantik lagi. Apalagi yang paling penting'kan bukan fisik, but brain! Mengenai belajar Bahasa Inggris, aku toh udah kenalin ke Nathan, meskipun baru sedikit-sedikit, sedangkan kata para Ahli, ngajarin bahasa ke anak harus konsisten, misalkan mau memperkenalkan 2 bahasa, harus dibedakan!, misalkan, sang Ibu yang konsisten mengunakan bahasa Inggris , dan Papanya mengunakan bahasa Indonesia atau sebaliknya. Jika dua-duanya campur, sang anak akan bingung dan sebagainya. Tapi hal ini gak aku kasih tau ke Ibu mertua sepupuku itu, toh biarlah dia punya pikiran seperti itu. Cukup sepupuku aja yang aku kasih tau. Akhirnya hari itu terlewati dengan rasa kesal menghimpit dada.

Keesokan harinya rencanaku kembali kacau. Tadinya berencana mau ke gereja dulu baru nganter undangan dan belanja. Karena bangun kesiangan, ke gerejapun batal, dan Ketika dalam perjalanan baru sadar kalo Kartu Undangannya ketinggalan, ya udah deh dari pada balik lagi, akhirnya kita terusin aja jalan menuju ke Citraland rencananya, tapi ketika mendekati Hypermart suamiku malah menyarankan ke Hypermart aja. ya udah! akhirnya belok ke situ, dan jadilah belanja di Hypermart. Tujuan utamaku adalah mencari gaun untuk pesta Phak Hanes nanti, semula memang berencana mo jahit aja, tapi karena waktu semakin mepet, terpaksa beli juga. Dan syukurnya, gaun yang aku cari ketemu di salah satu Boutique disitu, wuihhh seneng banget! Simple & elegan, dan yang paling penting pas banget dibadanku, cantik kata suamiku. Pujiannya membuatku puas. Setelah itu diteruskan dengan acara belanja mingguan...untungnya hypermart tidak seramai biasanya, jalanpun jadi leluasa...

That's my weekend! Kacau balau kan? makanya aku tuh jarang punya "plan" biar aja semuanya berjalan seperti air, percuma kalo punya rencana tapi berubah-ubah terus. Tapi setiap orang punya prinsip dan pandangan sendiri-sendiri kok, bagaimana dengan kalian, selalu merencanakan segala sesuatunya juga kah?

Hepi Monday!
posted by Liana @ 7:11 AM   80 comments
Friday, May 13, 2005
Ngobrak ngabrik
Sampai hari ini aku tuh gak pernah puas ngeliat blogku, makanya jangan heran, setiap berkunjung kesini, pasti backgroundnya berubah-ubah. Dan biasanya pagi-pagi aku tuh udah apdet sana sini, nyoba skin berkali-kali, ganti ini itu, tapi kayaknya gak ada yang sreg, huh! kesel deh! kalo punya waktu pengen bisa ngedesign sendiri kayak Anita, ibu yang satu ini designnya bagus-bagus. Two thumbs deh! Kalo mo ganti full template kayaknya aku masih punya big problem, suka jadi kacau, makanya jadi males. Masih karena waktu, jadi terpaksa backgroundnya aja yang aku gonta ganti. Dan inilah hasilnya, bagus atau enggak relatif sih ya? menurutku sih biasa aja, menurut Indah bagus, kalo menurut yang laen gimana?

Sebenernya hari ini aku tuh bingung mo posting apa? hehehehe tapi kalo gak posting rasanya ada yang kurang, trus tangan juga jadi gatel pengen ngetik:P, jadilah tadi aku habiskan untuk obrak-abrik sebagian poto Nathan yang masi nyisa di notebook, sebagian besar foto Nathan udah di burn ama hubbyku ke satu CD, ternyata ada sekitar 800pic..., kayaknya foto aku kalo dikumpulin dari bayi ampe sekarang gak sebanyak foto Nathan. hehehehe. Setelah obrak abrik, aku nemu beberapa poto waktu imlek kemaren, foto-foto ini blum sempet aku expose disini. Dan ini adalah foto Nathan bareng mamaku (dipanggil pho2 ama Nathan) dan yang pake baju hitam itu adek bungsuku Nini (dipanggil ii'Nini olehNathan), dan satunya lagi adekku yang no.2, persis dibawahku, namanya Linda (dipanggil ii Linda oleh Nathan9a9etrus ada lagi nih foto waktu dibandara, adekku yang centil-centil ini tidak mau melewati kesempatan tuk bergaya, jadi jangan heran, dimanapun juga selalu minta dijepret1245Nathan gak konsen waktu difoto, liat aja posenya waktu di gendong, malah ketawa ama orang disebelahku...tapi hasilnya bagus juga ya:) meskipun photografer amatiran, tapi lumayan lah...

Besok dah wiken, aku udah planning mo ngobrak ngabrik kamar, lebih tepatnya mo ngerapiin kamar, mo mindahin sebagian mainan Nathan yang gak kepake ke gudang, pusing ngeliatnya, dah tumpah ruah dimana-mana. Baby walker misalnya. Waktu beli Baby walker ini aku sempet perang batin juga, di milis "sehat" pemakaian baby walker sangat tidak dianjurkan untuk bayi, selain rawan kecelakaan juga dikuatirkan dapat menyebabkan gangguan motorik pada kaki dan sebagainya. Tapi Hubby, mertua, adek-adekku, mamaku semua menganjurkan beli Baby walker. Akhirnya dibeli juga, Nathan toh duduk disitu juga sebentar-bentar doang, dan lagi, Leha memang udah aku wanti-wanti, gak bole ninggalin Nathan sedetikpun disitu. Dan karena sekarang Nathan udah bisa jalan, meskipun baru beberapa tapak tuh Babywalker diungsikan dulu, toh sepeda lebih menarik perhatiannya. so, sabtu pagi menjadi waktu tuk berbenah. Sorenya berencana menjenguk si kecil Aurel. Dan minggu, sepulang dari gereja, berencana mo cari bahan tuk gaun pestaku. Pokoknya wiken ini jadwal dah padat banget.

Hepi holiday ya!



posted by Liana @ 8:46 AM   4 comments
Thursday, May 12, 2005
Gift from Heaven
Kelahiran seorang anak adalah moment yang luar biasa.
Anugerah dari yang Kuasa.
Tidak ada satu kalimat pun yang dapat mengambarkan secara tepat betapa bahagianya seorang ibu ketika melihat buah hatinya lahir kedunia.
Bahkan pujangga pun tidak mampu mengungkapkan kegembiraan itu.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Kemarin sore, ketika kepalaku masih senat senut, aku menerima telpon dari suami adik sepupuku, mengabarkan bahwa bayi mereka telah lahir. Saking senangnya aku lupa kalo kondisi badanku sedang tidak fit, dan saat itu pula aku langsung ngomong akan datang menjenguk mereka sepulang kantor. Waktu telpon ditutup aku baru sadar…,aku kan blum nanya pendapat hubbyku, langsung ambil keputusan aja. Eh bener, waktu aku nyampein ke Hubby, hubbyku dengan entengnya ngomong “kita jenguk sabtu aja!” hihihii….tapi dasar aku gak sabaran, otakku langsung berputar, mencari jalan laen…, akhirnya aku ajak teman kantorku. Akhirnya kita kesana naek motor. Ternyata jam 3an jalanan udah mulai macet, peugelll…

Sepupuku terbaring lemah, wajahnya masih pucat, perutnya keliatan mengempis…
Waktu sang baby masih didalem perut, tuh perut memang geudee banget, tadinya semua orang ngira dia hamil kembar. Hehehe
Dengan konyolnya aku langsung nanya “Sakit gak?” huehehehe….
Dia langsung jawab “Sakit banget, udah gak kuat rasanya”.
Aku langsung membayangkan, bagaimana susahnya mengedan? Robeknya jalan lahir, hiiii serem. Waktu ngelahirin Nathan aku gak melewati proses seperti itu, bahkan perut pun belum terasa sakit ketika operasi dilaksanakan, jadi kalo orang-orang nanya, bagaimana mulesnya waktu mo ngelahirin? aku gak akan bisa jawab, hanya mereka-reka saja…mungkin kurang lebih seperti saat mo BAB tapi keras, ya gak sih?
Melahirkan secara normal, rasa sakit dirasakan sang ibu ketika mau mengeluarkan bayi, kalo Cesar sakitnya beberapa jam setelah bayi lahir.
Itulah barangkali bedanya melahirkan Ceasar & Normal. Sama-sama sakit, tapi bedanya sakit dahulu bersenang kemudian, atau bersenang dahulu, bersakit kemudian.
Tapi apapun cara melahirkannya, toh kehadiran sang baby menghapus semua sakit itu, apalagi waktu mendengar suara tangisnya pertama kali, rasa haru begitu menyelimuti dada, tak terasa air mata bahagia pun menetes.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Bayinya perempuan, beratnya 3,2kg, panjangnya 49cm diberi nama Livia Aurelia Naftali. Nama yang bagus, Livia aku gak tau artinya, tapi Aurelia artinya makmur & bahagia, sedangkan Naftali adalah salah satu suku yang tertulis di Kitab Injil. Nama adalah doa orang tua. Semoga kelak Aurel (panggilannya) menjadi anak yang takut Tuhan, berbakti kepada Agama, kedua orang tua, bangsa, Negara, juga bole menjadi berkat dimanapun Aurel berada.
Itulah doa tante sayang, kehadiranmu menambah ceria keluarga kami, Nathan sekarang telah menjadi “koko”(panggilan untuk kakak laki-laki) hehehe…gelar baru bo…
Sebelum Aurel lahir, Nathan menjadi bontot dimana-mana, baik dikeluargaku maupun dikeluarga suamiku. Mulai kemaren status Nathan berubah jadi Koko.
Kembali aku berpikir, cepatnya waktu berjalan. Banyak yang telah berubah pada kami…termasuk kedewasaan.
posted by Liana @ 7:35 AM   6 comments
Wednesday, May 11, 2005
Tentang semalam & tadi pagi
Semalem aku bener-bener ambruk.
Badan lemes banget, kerongkongan sakit, ditambah pula dengan demam mengigil.
Bed cover yang tebel pun tidak kuasa menahan dingin yang menusuk tulang, padahal AC sudah dalam keadaan off.
Niat untuk memeluk & mencium Pangeran kecilku terpaksa ku urung, takut sore throat ku menebar virus.
Sambil terus berdoa semoga besok bisa bangun dengan tubuh sehat.
Ada pekerjaan yang tidak bisa kutinggal.
Asistenku tidak bisa diandalkan, akhir-akhir ini dia bahkan sering membuatku kesal.

Ketika bangun tadi pagi aku memang merasa lebih baik ketimbang semalem, meskipun pusing masih hinggap juga. Tapi it’s oke lah.
Saat bergegas mau berangkat ngantor, Nathan terbangun, padahal jarum jam baru menunjuk angka 5.10 wib, langsung nangis dan nemplok ke hubbyku. Ketika mau berangkat, Nathan semakin erat memeluk suamiku, seolah tidak mau ditinggal.
Aku terenyuh melihat adegan itu.
Ingin rasanya tinggal lebih lama menemaninya. Tapi apa bole buat, ada tanggungjawab yang tidak bisa diabaikan, termasuk jaminan masa depannya kelak.

Disepanjang perjalanan menuju kantor aku berusaha memejamkan mata, niat hati ingin tidur, tapi ketika melewati jalanan BSD yang tidak rata, tubuhku terguncang-guncang, kesadaran pun kembali lagi. Belum lagi deru kendaraan yang lalu lalang ditambah plang-plang perbaikan disepanjang jalan, membuat suamiku harus mengerem sekali-kali…mana bisa aku tidur dalam keadaan seperti itu?
Melihat jalan Serpong yang sekarang, aku sering bertanya dalam hati? Kenapa sih gak dibetulin aja? Buat apa kalo hari ini betulin, trus besok rusak lagi? Hot mix gitu loh! Bukankah BSD mau jadi kota modern yang mandiri? Perumahan baru & shopping center muncul bak jamur. Gimana orang mo tertarik kalo jalannya aja begitu?
Pengembangnya gimana tuh?
posted by Liana @ 10:31 AM   5 comments
Tuesday, May 10, 2005
Conecting Jiwa
Pagi ini aku bangun dengan tubuh lebih segar.
Pusing?...uda lupa tuh...
Bukan karena minum obat loh! just take a rest aja.
Sejak ikut milis "Sehat" aku jadi lebih rasional tentang obat-obatan...
Minum obat jika memang perlu.
Oya, aku juga mau berbagi kegembiraan neh...
Pangeran kecilku udah mulai melangkah loh...udah 4 langkah...
Amazing banget:)...
Aku langsung kasih tau mama. Good new harus disampaikan secepatnya.
Mama udah hampir tiap hari nanya'in cucunya udah bisa jalan blum...hehehe...
Sewaktu aku kasih tau, sekarang malah ada satu lagi ganjalan di hati mama, kalo udah bisa lari-lari, siapa yang akan menjaga? Leha sanggup gak? dan sebagainya...
Heran deh, selalu saja ada yang dikuatirkan...But
Finally aku lega...Nathan sudah bisa melangkah. Meskipun baru 4 langkah.
What's next?

hynh-11

Beberapa hari belakangan ini aku tuh punya perasaan tidak enak.
Mataku yang kiri berkedut kedut gak berenti, gak tau pertanda apa?
Aku lupa, dulu nenekku pernah cerita, mata berkedut pertanda akan terjadi sesuatu.
Bisa pertanda baik, bisa juga pertanda buruk, begitu katanya.
Sebelah kanan akan dapat rejeki, jika kiri musibah? atau sebaliknya.
Hehehe...sebenernya aku gak begitu percaya, tapi karena hal-hal semacam ini aku tau dari kecil, mau gak mau tertanam juga diotak.
Aku juga gak mau gara-gara mata berkedut-kedut, trus aktivitasku jadi terganggu.
Tapi mengenai perasaan tidak enak itu memang ada.
Untuk menghilangkan perasaan tersebut, aku menambah list doaku menjadi lebih panjang...mudah-mudahan Tuhan gak bosen dengernya.

Kemarin pagi, waktu berangkat kerja.
Disaat aku tengah berdoa, aku kaget ketika suamiku mengerem mendadak.
Ternyata ada motor didepan yang tiba-tiba belok ke kanan tanpa menyalakan lampu sen.
Duh!!! jantungku serasa mau copot.
Beberapa senti saja, tuh orang udah jadi bubur kali.
Perasaanku jadi semakin ngeri!
Karena berangkat jam 5 pagi, aku jadi terbiasa berdoa dimobil.
Aku bersyukur Tuhan melindungi.

Sesampai kantor, aku mendapat kabar bahwa teman sekantorku ada yang kecelakaan.
Tidak ada luka serius, benjol dijidat ditambah luka baret dimana-mana.
Diserempet mobil tidak bertanggung jawab.
Menurut temanku itu, dia sempat terseret sampai 20m, dan tragisnya...
di lokasi kecelakaan tidak ada satupun orang yang menolongnya...
Aku jadi mengelus dada mendengarnya.
Masa sih orang-orang tidak lagi punya hati?

Dan semalam, aku dapet sms dari adik sepupuku mengabarkan bahwa adikku yang cowok terluka.
Kakinya terkena tanggul di hutan. Gak cerita berapa jahitan, tapi mama udah cukup stress dengan kejadian itu.

Apakah kedut-kedut dimanaku kemaren memang pertanda jelek ya?
Entahlah, hanya Tuhan yang tau.
Tapi sorenya waktu menelpon ke rumah, Leha crita, kalo orang carefour telp, mau mengantar hadiah lagi? What's suprise? aku sampai melongo. Hadiah apa lagi? atau jangan-jangan orang yang mau menipu? entahlah, sampai sekarang masih belum tau bingkisan apa yang akan aku terima, atau jangan-jangan si Leha salah dengar. Mudah-mudahan memang hadiah.

Minggu tadi pho-phoku datang dari kampung, dalam rangka menanti kelahiran cicitnya,
sepupuku mau melahirkan.
Mama ngasih titipan juga buat aku.
Satu kardus gede, waktu aku buka sempat surprise juga!
Ada "Abon Ikan"
Padahal aku gak titip Abon.
Walaupun pernah berkali-kali aku pengen banget bilang ke mama.
Tapi karena mikir proses pembuatannya yang cukup rumit, ku pendam saja dalam hati.
Apalagi kung-kungku masih sakit.
Makanya surprise banget waktu liat tuh Abon:)
Hebat! atau jangan-jangan aku dan mama memang punya "conecting" ???
posted by Liana @ 7:05 AM   3 comments
Monday, May 09, 2005
Adat Istiadat yang masih melekat
Weekend kali ini sungguh melelahkan...
Serasa tulang-tulang mo copot, capeknya luar biasa.
Bukannya istirahat, wik'en ini malah full aktivitas.

Pagi ini aku bangun dengan tubuh sempoyongan, terhuyung huyung aku menuju ke kamar mandi. Waduh! kepala pusing. Tapi kalo inget kerjaan dikantor yang menumpuk, niat untuk istirahat dirumah terpaksa aku urungkan. Sampai kantor malah ingin muntah, wah... kayaknya masuk angin neh! 2 hari ini aku gak cukup tidur, mana mandi malem lagi...duhhh!
Kondisiku memang tidak fit 5 hari ini, gak enak badan banget. Tapi apa mau dikata, karena memang bulan ini bulan yang sibuk, terpaksa aku harus berusaha lebih extra.

Sabtu sore, aku, suami, Nathan & Leha ke rumah mertuaku, dirumah mertuaku lagi rame-rame persiapan untuk "sanjit" (proses lamaran). Walaupun persiapan Wedding sudah siap, tapi "Sanjit" menjadi moment yang penting bagi pihak calon mempelai wanita. Pihak pria mendatangi calon mempelai wanita, sambil membawa barang-barang untuk melamar, disiapkan pula uang susu & uang pesta. Adat istiadat ini masih belum ditinggalkan, bahkan warga keturunan tionghoa menganggap sanjit sebagai suatu proses yang wajib dilaksanakan menjelang digelarnya suatu pernikahan.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Proses persiapannya tergolong ribet, banyak sekali yang harus disiapkan. Termasuk barang-barang keperluan sehari-hari yang akan diserahkan kepada keluarga calon mempelai wanita. Belum lagi jika si calon mempunyai kakak yang belum menikah, maka harus disiapkan "Pelangkah" biasanya berupa gunting, kain, baju & sepatu (konon, pelangkah ini untuk meringankan jodoh sang kakak, masih dipercaya jika kakak dilangkahi adiknya, maka sang kakak akan sulit jodohnya).

Telah siap 12 nampan berisi barang-barang keperluan calon mempelai wanita, termasuk satu set perhiasan & uang tunai. Jumlah nampan harus genap, begitu peraturan keluarga suamiku. Peraturan ini agak berbeda dibeberapa daerah, ditempatku contohnya, jumlah nampan malah harus ganjil, pusing'kan?.Dan banyaknya nampan tergantung kemampuan pihak pria. Semakin banyak jumlah nampan semakin melambangkan kemakmuran sang pelamar. 12 nampan tersebut harus di bawa oleh 12 orang wanita yang sudah menikah, cukup berumur, mempunyai keturunan, masih memiliki pasangan hidup, dan memiliki kehidupan yang cukup mapan. Diharapkan calon pasangan akan beroleh berkat seperti itu. Namun, akhir-akhir ini sering terjadi perombakan istiadat, yang katanya pembaruan. Menurutku itu adalah penyesuaian.
Proses sanjit Hanes, kakak suamiku kemarin, mengikuti penyuaian itu. Keluarga besar suamiku, rata-rata pasangan muda. Dan karena masing-masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri yang tidak bisa ditinggalkan, yang tersisa hanya 10 orang, dan itupun termasuk aku. Dari ke sepuluh orang itu termasuk 3 diantaranya adalah janda, toh calon mempelai wanita tidak terlalu mempermasalahkan. Dan karena jumlah nampan 12, terpaksa 2 orang harus membawa 2 kali, dan itu berarti akan menerima angpau 2 kali pula.

Dari setiap nampan yang diserahkan ke pihak wanita akan dikembalikan sebagian, kecuali pakaian, sepatu yang memang diperuntukan untuk mereka. Uang susu tergantung pihak wanita, akan diambil semua atau dikembalikan setengah. Uang susu yang diambil semua, seringkali diartikan sebagai "menjual anak". Untuk peraturan yang satu inipun seringkali berbeda tiap daerahnya. Banyak hal baru yang aku temuin di sanjit kakak suamiku kemarin, termasuk buah pear yang dipercayakan sebagai buah persembahan orang meninggal, so..untuk buah yang satu ini mau gak mau harus dicoret dari list daftar barang yang akan diserahkan. Menurutku pear adalah buah yang enak, apalagi jika sudah cukup mateng, lunak, manis & segar. hehehe....

Begitulah kira-kira proses melamar adat tionghoa yang unik, cukup rumit namun tetap ada rasa persaudaraan & kebersamaan. Aku memang agak buta mengenai adat yang satu ini. Bukannya tidak menghormati adat ataupun leluhur, tapi waktu aku dilamar, memang tidak ada belenggu yang mengikat. Pihak suamiku hanya datang, membawa buah-buahan + yang manis-manis seperti permen, berbasa basi sebentar, trus ditambah acara "pengikat" (calon mertua memakaikan kalung dileherku). Hanya itu, tidak ada seserahan nampan dan sebagainya. Bahkan uang susupun tidak. Semua proses itu kita jalani sesuai permintaan papaku. Menurut papaku yang paling penting dari suatu proses lamar melamar adalah "restu". Setiap orang memiliki pandangannya sendiri-sendiri. Istiadat tertentu membuat suatu acara menjadi berbeda, ada nilai yang ditinggalkan. Budaya seperti ini memang perlu dilestarikan, selain menambah khasanah budaya bangsa kita, ada seninya juga, kadang fantastik.
posted by Liana @ 6:54 AM   5 comments
Friday, May 06, 2005
Sawad dee ka...
Image hosted by Photobucket.com

Tadinya mo ganti leot.
Amy udah ngasih codenya, tinggal di paste ke template sambil update dikit-dikit.
Thanks ya Amy, but today daku busy banget. Ampe teler telp ke sana kemari.
Bangkok jakarta bangkok jakarta...
begitu berulang-ulang...

Inget bangkok aku jadi inget Tom Yam Kung-nya yang lezat itu.
Jadi inget pula ketika bertiga bosku mencari Tom Yam Kung di sekitar Siloam road.
Dari Narai Hotel, bertiga kita naek tuk-tuk (mirip bajaj) tapi tuk tuk jauh lebih keren designnya, suaranya juga gak seberisik bajaj. tuk tuk juga punya tape, meskipun lagu yang distel gak bisa aku nikmati...hehehe, dan yang paling patut diancungi jempol, tuk tuk tuh bersih banget, aku jadi mikir apa setiap kali penumpangnya turun selalu dilap sono sininya.
sekitar kurang lebih 10 menit dari Narai, tuk tuk berenti di lokasi sky way, tadinya aku pikir mo kemana, akhirnya kita naek tangga, turun tangga, naek lagi...dan tiba-tiba wkt lagi asyik jalan, terdengar lagu kebangsaan Thailand berkumandang, semua yang lagi berjalan berhenti. Bossku ikut nyuruh aku berenti berjalan, ada apa?
Amazing, ternyata itu cara mereka menghormati lagu kebangsaannya. lagu kebangsaan akan berkumandang di tempat-tempat umum, 2 kali setiap harinya, pukul 6 pagi dan sore, siapapun yang mendengar, termasuk tourist harus menghormati, dengan berdiri sampai lagu selesai berkumandang. Salut! Rasa nasionalisme mereka bener-bener patut diancungi 4 jempol. Saat lagu "Indonesia Raya" berkumandang, siapa yang benar-benar peduli?

Kembali ke ceritaku tadi, mencari tom yam kung di siloam road. Bosku yang orang Thai kayaknya memang lagi ngerjain, masa udah setengah jam berjalan, belum berenti juga. Keringatku udah bercucuran, untung aku uda semprot sana sini sebelum berangkat, wangi pun masih tersebar. Mana perut uda laper bgt. eh, malah naek sky train pula..., waduhhh! akhirnya perjalanan pun berakhir setelah berjalan kurang lebih 15 menit dari sky train.
Restonya biasa aja, lantainya aja ada beberapa keping keramik yang pecah, aku sempat tersandung ketika masuk. Furniturenya dari kayu semua, suasana tenang diterangi lampu temaram. Ketika pelayan datang membawa semangkuk gede Tom Yam Kung, kami bertiga telah siap dengan mangkuk masing-masing...
Slurrrp! wow! nikmat sekali, enaknya tidak terkatakan...asli itulah Tom Yam paling enak yang pernah aku makan...Kuahnya nikmat banget, apalagi udang-udangnya geude-geude...Good view restaurant kalah jauh, meskipun pemandangan di Good view jauh lebih bagus, tapi kalo soal taste, restauran tanpa nama tersebut jauh lebih lezat.
hiks:( jadi laper beneran...

Oya, satu lagi...
Aku gak tau tradisi atau bukan, tapi selama aku makan bareng teman-temanku disana, mereka punya kebiasaan menyendok makanan dengan sendok masing-masing, meskipun dari satu wadah yang sama. Aku agak risih juga pertama kalinya, selama ini aku selalu pisahkan antara sendok sayur dengan sendok untuk perorangannya.

Aku jadi kangen ama bangkok neh! ama mie-nya yang eunak...
ama Thai ice teanya apalagi...wuihhh! enak
Temen-temen yang ramah...
Tempat-tempat belanjanya asyik banget, bisa dapet tas-tas bagus dengan harga menarik. Bisa beli pernak pernik lucu...
saat Dibandara pun...kita akan disambut ramah para petugas sambil mengucapkan " Swadikha" (halo atau selamat datang) sambil merapatkan kedua tangan ke dada mereka ditambah senyum yang ramah.

Besok dah weekend, mo ke restoran Thai akh....
Hepi holiday ya!
posted by Liana @ 4:38 PM   1 comments
Wednesday, May 04, 2005
Aktivitas Mei
Duh! hari ini aku capek banget!
Badan meriang, dah gitu hidung mampet lagi...
Wah, holiday bakalan kacau lagi neh...hiks..
Heran loh! tiap kali ada holiday, pasti sakit.
Lebih sebel lagi kalo sampai nularin ke Nathan.

Rasanya pengen cepet-cepet nyampe rumah.
Meluk guling trus bobo.

Kerjaan masih numpuk sih, tapi aku mo relaks dulu akh...
Apalagi nih tangan udah gatel pengen posting.
Tanggung juga kalo musti pulang sekarang, pasti jalanan padat merayap.
Paling males kalo pusing-pusing begini berada ditengah kemacetan.
Mendingan duduk dikantor, ngelurusin pinggang sejenak, masih bisa browsing pula...
Nyambi kerja, sambil minum secangkir teh hangat...

Bulan ini akan jadi bulan yang sibuk buatku
Dikantor akan ada audit di pertengahan bulan nanti.
So mau gak mau aku harus kerja lebih extra, atau minimal puss rekanku tuk kerja lebih cepat.
Banyak yang masih harus dibenah, apalagi dengan kondisi program yang error sana sini.
Wuihh! kalo dipikir malah tambah mumet.
ya udah, jalanin aja!

Banyak pula peristiwa besar yang akan terjadi dibulan ini.
Kakak suamiku yang mo married, juga sepupuku yang akan melahirkan.
Kebayangkan, padatnya jadwalku.
Cieee, uda kayak orang penting aja ya? hehehe...

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Tapi aku yakin bulan ini akan berjalan dengan baik.
Aku percaya Tuhanku yang Maha baik itu akan trus berjalan disampingku, menuntunku kala letih mendera.
posted by Liana @ 5:40 PM   1 comments
Tuesday, May 03, 2005
Kapan Nathan berjalan?
"Sar, Nathan udah bisa jalan blum?"
Pertanyaan serupa semakin sering ditanyakan akhir-akhir ini.
Terus terang aja, tadinya aku gak kepikiran...
Toh setiap anak punya kelebihan sendiri-sendiri.
Setiap anak unik.
Begitupun Nathan, dia mulai mengerti apa yang aku katakan.
"Tutup botolnya sayang," otomatis tangan mungilnya akan menutup botol minumnya.
dan sebagainya.

Tapi kerapnya pertanyaan tersebut dilontarkan,
Aku jadi ikut bergeming juga.

Aku mulai mereka-reka keterlambatannya dalam berjalan.
Dan sebenarnya aku udah tau cukup lama, kalo Nathan memiliki telapak kaki yang agak flat.
Dari beberapa artikel yang pernah aku baca, para pakar menyimpulkan, bentuk kaki yang cenderung Flat memang agak lambat berjalan, dan mereka akan cepat lelah jika harus berjalan ditempat yang agak mendaki. Dan untuk kasus tertentu, bentuk kaki yang flat dapat menyebabkan nyeri pada pergelangan kaki dan sebagainya. sehingga untuk membantu para pemilik kaki flat berlari, didesign lah sepatu khusus.

Semalem aku memperhatikan telapak kaki Nathan.
Keliatan masih datar, tapi mulai terlihat melengkungnya ketika disentuh.
Nathan sudah mulai jalan sambil pegangan ke dinding sejak 4 bulan lalu.
Bahkan aktivitasnya sehari-hari tidak pernah lepas dari proses berjalan,
Mendorong kursi misalnya, mendorong sepeda, bahkan merambat disekitar ranjang....

IMGP2383IMGP2384

Aktivitas serupa semakin sering dilakukan, apalagi sebentar lagi akan berlangsung wedding party Phak Hanes. Pho pho & Kung kung udah pengen liat cucunya berjalan. Tapi aku tidak ingin memaksa Nathan harus bisa jalan. Dan 2 hari ini kemajuan Nathan cukup pesat, dia udah berani melangkah 2 langkah, berdiri tanpa pegangan tangan pun cukup lama.

Siapa sih yang tidak ingin melihat Prince-nya berjalan gagah dengan tuksedo-nya.
Masih satu bulan lagi, aku yakin Nathanku akan melangkah dengan gagahnya di party Phak phak Hanes.
Kalopun belum bisa, apa aku harus kuatir?
Apakah aku hanya ingin membesarkan hatiku ketika menulis ini?
Tentu tidak, "aku percaya padamu anakku..."
berjalan lah ketika dirimu mau berjalan...
Tangan ini akan terus membantumu belajar...
Love you my Angel.
posted by Liana @ 7:35 AM   6 comments
Monday, May 02, 2005
About Wik'en
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Pernah gak ngantri satu jam di kasir?
Aku pernah nih...

Minggu kemarin, memang niat belanja bulanan, berhubung semua stock persediaan habis.
Apalagi ITC BSD grand opening, carefournya baru buka.
Nathan juga girang banget, setelah seminggu dirumah terus...saatnya untuk jalan-jalan neh.

Sepulangnya dari rumah mertua, kita langsung menuju ITC BSD.
Saat mau nyampe, Nathan malah bobo dipelukanku, pules banget.
ya uda deh, bangunin ntar kalo udah nyampe aja.
Dari kejauhan udah keliatan mobil-mobil berebutan ngantri masuk...
Waduh! bakalan rame nih" pikirku.

Hubbyku udah cemberut aja. Apalagi saat masuk areal parkiran, gak ada space kosong.
Muter berkali-kali, sampai akhirnya ketemu orang yang uda mo pulang.
Promosinya oke banget, masa tuh gedung ampe berjubel.
Waktu ngantri troli, Hubbyku sempet ngobrol ama security.
"Rame banget pak?" katanya,...tuh security dengan semangat langsung ngomong "Dari pagi udah begini pak".
hah! dari pagi, gak salah tuh! ini udah jam 5 sore. pikirku saat itu.

Mo masuk ke dalem carefour pun desak-desakan kayak pengungsian rebutan beras.
Aku berusaha melindungi Nathan, aku takut banget dia kegencet ama orang-orang.
Pantatku aja, udah berkali-kali ketabrak troli. duh! lebam deh kayaknya. Tanggung banget kalo harus balik saat itu, apalagi udah terlanjur berada ditengah. Ditengah kepadatan itu, aku masih sempat bikin Kartu Belanja, hehehe
Aku tertarik dengan discount 1,5%nya, bebas iuran tahunan lagi.

Kalo melihat kondisi carefour saat itu, pasti semua orang mikir orang yang hidup di jakarta gak ada yang miskin. Troli-troli penuh dengan belanjaan.
Tampang-tampang mereka pun udah tampang berduit semua. Hampir semua rak barang dikerubuni. Aku agak bisa napas saat deket counter ikan segar. Aku jadi menikmati saat-saat memilih udang jerbung yang masih seger-seger. Abis itu milih Salmon. Berkeliling 15 menit mencari keperluan lainnya, sambil berdesakan. Akhirnya aku nyerah, gak sanggup lagi. Berbagai aroma tak sedap tercium dimana-mana, AC-nya udah gak mempan lagi meredam hawa panas orang-orang. Sang operator berkali-kali memperingati pengunjung untuk berhati-hati terhadap barang bawaannya, tas & Hp, dan berkali-kali pula mengumumkan anak yang terpisah dari orang tuanya. petugas timbangan pun tidak kalah sibuknya, tangannya tidak berenti menimbang, kiri kanan bolak balik udah kayak robot, cukup cekatan.

Masih ada beberapa belanja yang harus dibeli, tapi melihat pengunjung yang semakin rame, aku lebih memilih pulang aja deh. Apalagi keliatannya Nathan mulai tidak betah.
Saat mau ngantri dikasir, kepalaku langsung senat senut melihat antrian yang begitu panjang, sampai melewati counter barang. Bayangkan! Kepikiran mo balik aja, tapi masa perjuanganku dari tadi sia-sia. so, akhirnya kita tetep bertahan ngantri.
Kurang lebih satu jam berdiri bak patung menunggu giliran barang dihitung. Sang kasir keliatan agak lamban. wuihhh, rasanya tanganku gak sabar pengen bantu dia ngelewatin barcodenya. Saat tiba giliranku, rasanya girang banget. Total Rp.369.110,-, ternyata tidak sebanyak yang aku pikirkan.

Perjuangan baru, aku harus kembali ngantri dicounter penukaran hadiah, sekaligus mo nuker kartu undian langsung yang aku dapet saat diperjalanan menuju kerumah mertuaku tadi. langsung ku serahkan struk belanja, berikut kartu undianku. Aku sempet berdoa dalem hati, semoga dapet hadiah yang bagus. Dikartunya ditulis, ada TV, Mesin Cuci, Rice Cooker, Kompor Gas, dan berbagai macam hadiah hiburan lainnya. Semoga...

Pelayan counter mengambil 2 piring setelah melingkari strukku. ya....piring doang:( pikirku. Setelah beberapa saat kemudian, sang Penjaga kembali lagi sambil membawa kartu undianku, sambil tersenyum, pelayan cantik itu berkata "bu, ibu dapet hadiah mesin cuci nih! mau dibawa sendiri atau kita kirim?
hah! masa? tanyaku tak percaya..., rasanya pengen jingkrak-jingkrak.
semua mata di sepanjang counter menatap kearahku.
Masi dihinggapi rasa tidak percaya, aku bertanya lagi.
Terima kasih Tuhan, kataku dalam hati.
Setelah pelayan cantik itu mengulang pertanyaannya, dengan bodonya aku menjawab.
Sebentar ya, saya tanyakan suami saya dulu. Padahal aku udah tau, mobil sedanku mana mungkin bisa muat bawa Mesin Cuci. Tapi rasa senangku itu gak bisa aku pendam lama-lama, aku pengen kasih tau hubbyku secepatnya.
Susah payah, aku menerobos kerumunan orang.
Akhirnya ketemu juga, Hubbyku yang lagi mengendong Nathan heran melihat wajahku yang berseri-seri.
Setelah aku ceritakan, suamiku langsung tersenyum.
"gak sia-sia berdiri 3 jam di sini" katanya hahahaha...

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Terima kasih Tuhan hadiahnya.
Meskipun dirumah udah punya mesin cuci, tapi yang namanya Hadiah, tetep aja hadiah.
Bahagianya berlipat...
What a lucky day!
Sampai seumurku sekarang, ini ketiga kalinya aku beruntung.
pertama, aku mendapat 1 buah keramik soup cantik dari D'best fatmawati, hasil dari undian langsung juga.
kedua, aku dapet 1 buah VCD player ditambah 1 buah tape recorder waktu diundang Martin bridal saat mengelari acara ulangtahun bridalnya.
Ketiga, ya ini... "Mesin Cuci" duhhh, senangnya...
kira-kira yang keempatnya apa ya???
posted by Liana @ 6:42 AM   6 comments
 
Clock


Tangerang
Get paid to write online

Earn Money from Blogvertise

Advertise On This Blog

William in memoriam

Lilypie Angel and Memorial tickers

Nathan & Kenzie's Ticker

Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers Lilypie - Personal pictureLilypie Second Birthday tickers

Anniversary

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Shout box


ShoutMix chat widget

Box Journal
Archives
Friends & favorite link
Powered by

Isnaini Dot Com and Car Pictures

BLOGGER

/