Photobucket
Thursday, March 10, 2011
Pentingnya memiliki Asuransi kesehatan/Health insurance
Sungguh minggu yang sangat melelahkan, setelah pulang dari perayaan pernikahan adikku, sabtu tanggal 5 Maret yang bertepatan dengan hari Nyepi itu kami sekeluarga masih berencana untuk mengajak kakak suamiku sambil membawa anak-anak berenang ke Pantai Ancol. Namun semua rencana itu gagal total, karena Kenz tiba-tiba panas. Tadinya masih berpikiran kalo kondisi Kenz akan cepat membaik. Tapi ternyata panas Kenz tidak kunjung turun, bahkan mencapai 40,2 derajat celcius dan panasnya terus berlangsung sampai hari ke-3. Aku agak panik, karena konon katanya anak cowok lebih rentan untuk kejang, sambil terus berdoa, semoga Tuhan melewatkan itu semua dari Kenz.

Tanggal 7 Maret karena panas Kenz masih stag aku memutuskan untuk membawa Kenz ke Rumah Sakit untuk rawat jalan. Disana dokter Sandra langsung merujuk untuk test lap, karena panas Kenz sudah lebih dari 3 x 24 jam. Ketika membayar sebelum melakukan test, aku sangat terkejut, tidak menyangka harga test laboratoriumnya mahal banget, Rp. 620.000,-. Aku coba melirik ditumpukan kuitansi disampingku, dan disana rata-rata harganya memang segitu. Bahkan ada yang mencapai jutaan, padahal Kenz hanya test DBD dan Thypus. Bagiku itu harga itu cukup fantastis, bagaimana dengan orang-orang yang tidak mampu, apakah mereka tidak langsung pingsan melihat angka sebesar itu. Aku pun mungkin akan sangat keberatan membayar sejumlah tersebut, tapi masih bersyukur karena keluarga kami di cover oleh Asuransi kesehatan.
Disaat-saat seperti inilah, akuq baru menyadari mahalnya sebuah kesehatan dan pentingnya sebuah Health Insurance.

Setelah menunggu selama 2,5jam akhirnya hasil lapnya keluar, Kenz dinyatakan suspect demam thypoid. Dokter Sandra langsung merujuk Kenz untuk rawat inap, dan aku langsung mengiyakan ketika mempertimbangkan Kenz yang tidak mau makan sejak kemaren sorenya. Walaupun akan terasa berat menjalaninya, aku berharap RS bisa membuat Kenz cepat pulih. Tidak tega rasanya melihat tangan mungilnya harus ditusuk jarum infus. Tapi demi kebaikannya, semua itu terpaksa harus dijalani. Aku memilih kamar sesuai dengan limit Insurancenya, dan kami mendapat kelas II dengan tarif Rp.350.000,-/hari. Kelas II berisikan 3 ranjang pasien, kamarnya bersih dan rapi. Para susternya sangat ramah dan komunikatif. Mereka juga cukup cekatan ketika diminta bantuan, saya merasa sangat tertolong selama disana, apalagi saat Kenz meronta-ronta karena bosan, beberapa kali selang infus berusaha dicabutnya.

Kenzie ngambek, hehehe.....tampangnya yang begini ini selalu menghiburku selama diRS.
Karena bosen Kenz main on/off lampu

Setelah dirawat selama 4hari 3 malam, Kenz sudah bisa pulang, walaupun batuknya masih kenceng. Dan ketika mengurus pembayaran di kasir, kembali aku disuguhkan dengan kwitansi dengan harga mencengangkan. 4,1juta...ckckck....

Selama perjalanan pulangpun aku terus berpikir, bagaimana dengan orang-orang tidak mampu, apakah mereka akan tetap mendapatkan pelayanan yang baik ketika sakit, dan apakah akan ada kemudahan untuk mereka? akh! semoga saja masih ada dokter dan rumah sakit yang peduli dengan nasib orang kecil. Dan aku terus bersyukur karena memiliki Asuransi Kesehatan.



posted by Liana @ 5:10 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
Clock


Tangerang
Get paid to write online

Earn Money from Blogvertise

Advertise On This Blog

William in memoriam

Lilypie Angel and Memorial tickers

Nathan & Kenzie's Ticker

Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers Lilypie - Personal pictureLilypie Second Birthday tickers

Anniversary

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Shout box


ShoutMix chat widget

Box Journal
Archives
Friends & favorite link
Powered by

Isnaini Dot Com and Car Pictures

BLOGGER

/