Wah, gatel banget tanganku ini pengen posting lagi. Kali ini tentang pantai indah yang terletak di Chenai
(Madras – south of India). Menurutku tempat ini sangat eksotik, cocok banget buat pasangan yang ingin berbulan madu. Lihat saja air lautnya yang biru, membuat hati tergelitik ingin menceburkan diri ke dalamnya. Tapi sekarang aku lagi mikir, apakah tempat ini juga terkena dampak tsunami? jangan-jangan foto ini diambil sebelum terjadinya tsunami? Soale ini poto dapetnya dari kiriman email suami, dan suami dapat dari temannya, dan mungkin temannya dari temannya lagi...begitu seterusnya, mungkin potonya dah berumur 3 tahunan, musti tanya ama
Lisa neh kayaknya. Hehehehe.
Kemaren sore dalam perjalanan pulang, aku dan suami asyik bercerita, akhirnya
ngobrol ngalor ngidul, dan tiba-tiba suami ngomong gini, “huny, ntar kalo duit dah buanyak, aku pengen kita honeymoon ke tempat yang indah seperti paris. Atau ketempat yang bisa liat ikan dan kura-kura berenang sambil maem”. Wow! Indah bukan? Dan tumben-tumbennya suamiku romantis begitu (maksudku bisa berpikiran seromantis itu). Aku sampai tersenyum-senyum sendiri. Seperti kebanyakan pasangan suami istri, ternyata suamiku juga kepikiran pengen ber-honeymoon. Apalagi sama sekali kami belum pernah tuh yang namanya Honeymoon, kesiannnn kan? Karena pada waktu itu, justru aku lagi berduka karena kepergian papa tercinta. Dan sekarang udah punya Nathan, aku akan berpikir seribu kali untuk pergi berdua saja, meninggalkan Nathan dirumah hanya dengan pengasuhnya saja. Wah, kayaknya gak mungkin, kecuali Nathan bisa ikut pho-phonya, atau sekalian diajak hehehe. Dan lagi, untuk jalan-jalan seperti itu jelas butuh duit yang gak sedikit. Alternatif laen yaitu Bali. hihihi...
Untuk pergi untuk ketempat-tempat seperti ini tentunya bukan hanya untuk yang
berpasangan saja, bersama teman atau keluarga besarpun akan sama menyenangkan. Lihat saja cottage-cotagenya yang indah itu. Walaupun beratapkan jerami (jerami bukan ya?) tapi serasa di paradise. Kalo mo berenang tinggal loncat hehehe... Airnya itu loh! Jernih sekali. Aku jadi ingat waktu ke Bali beberapa tahun yang lalu (lama banget ya!) waktu itu lagi naek bottom bout, bout yang dibawahnya kaca (bener gak nulisnya, cmiiw ya!) nah itu yang namanya ikan-ikan berenang, banyak banget, airnya yang jernih mempermudahku mengamati mereka berenang, aku keasyikan memperhatikan mereka berenang, bener-bener membuatku terpesona, sampai lupa untuk ngasih makan? Tuh roti akhirnya dimakan ama temenku..hueheheh…
Foto-foto yang diambil di Chenai ini sungguh mengoda, bener-bener membuat aku ingin
berlibur. Melihat dari gambarnya pun telah mampu membuatku berfantasi. Membayangkan sapuan angin pantai yang sepoi sepoi, merasakan air birunya yang jernih, melihat mahkluk-mahkluk laut itu berenang bebas kesana kemari, suatu paduan alam yang luar biasa.
Kalo berbicara tentang keindahan alam, aku salah satu orang yang akan jadi sangat udik, dah kayak orang kampung baru datang ke kota aja (yang heran liat lift misalnya). Waktu melewati pengunungan wonosobo pun aku terbengong-bengong, asyik
mengagumi karya tangan Tuhan itu. Waktu ke kuta aku pun terhipnotis dengan ponarama indah yang tersaji didepan mata. Jangan’kan laut yang biru hamparan pohon lada di kebun milik papaku pun, membuatku tidak hentinya berdecak kagum. Waktu kecil, aku pernah beberapa kali bermain dipinggiran sungai dekat pondok (gubuk kecil tempat istirahat). Di situ aku betah berlama-lama sambil menikmati aliran air yang mengalir ke hilir, memperhatikan ikan-ikan kecil berenang, sambil sekali-kali menangkap mereka dengan tanganku, melepaskan. Kemudian pulang ke pondok setelah badan penuh bentol digigit nyamuk. Papa jarang sekali mengajakku ke kebun, itupun setelah melewati proses merengek-rengek, baru lah papa mengangguk
setuju. Kenangan itu masih jelas melekat diingatanku. Seperti baru kemarin saja. Dan sekarang aku berada dikota metropolitan ini, hiruk pikuknya menjauhkanku dari alam. Jangankan menyentuh air sungai, melihatnya pun membuatku bergidik. Makanya tidak heran, jika mendapat liburan panjang, aku selalu menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman tercinta. entah kenapa, udaranya pun terasa beda.