Mungkin lebih cocok kalo judulnya diganti "Terpaksa ke Ragunan".
Hari Sabtunya, ketika adekku telepon mengajak jalan ke Kebun binatang Ragunan, males banget mengiyakan. Apalagi setauku malamnya'kan pembukaan Piala Dunia, acara yang ditunggu-tunggu pria sejagat. Langsung kebayang gimana susahnya merayu Hubby yang begadang semalaman di depan TV, kudu pakai jurus "jitu" deh.
Selain itu, kita juga sudah pernah ke Ragunan, walaupun ketika itu Nathan masih kecil. Mungkin Nathan sudah lupa, tapi aku bener-bener kapok jalan jauh begitu, sampai kaki melepuh-lepuh, belum lagi pegel dorong-dorong stroller. Menurutku, lebih asyik ke Taman Mini atau Taman Safari, kemana-mana bisa bawa mobil, bisa langsung parkir di depan wahananya. Ketauan malesnya ya!:P
Dan karena kebetulan barang pesenan customerku ada di adek, terpaksalah akhirnya aku dan hubby setuju ke "Ragunan" maksudnya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Mengisi liburan Nathan & bisnispun bisa beres.
Minggunya, si Hubby malah molor sampai jam 9. Jam berangkat yang tadinya di jadwalkan pukul 9 terpaksa mundur 1 jam. Ujung-ujungnya, sampai Ragunan udah jam 11 siang. Dan sesampai disana, ternyata.....................
"Halo, kamu dimana? aku sudah sampai niy!"
"Hah! emangnya kamu jadi datang???"
"Ya jadilah, kan aku uda bilang semalem, sekalian mo ambil barangnya".
"hahahahaaaa........kami udah pulang niy!"
"Yang benerrrr???
"Iya, kita udah jalan pulang dari tadi".
"emangnya udah selesai kelilingnya?" "Astaga, jadi lo ke Ragunan 2 jam doang, liat apaan???" "Sekarang udah sampai mana?" (niat hati kalo deket mo disusul biar bisa ambil barang jualanku)
"Udah di kuningan........."
Langsung marahnya keluar....
"Gile, bukannya tadi aku udah bilang mau kesini, bukannya nunggu malah ngeloyor pergiiii!!!! Arghhhhhhhhh....kenapa sih gak telpon, kalo gak mau nunggu ngapain aku repot-repot kemari????
"Udah telpon kerumah, tapi gak ada yang angkat"
"Loh! kan bisa telpon ke HP!!!! ngapain telpon ke rumah, jelaslah gak ada yang angkat, lah orangnya kesini semua"
"Udah, tapi sama, gak diangkat juga".
"Jalan-jalan apaan, 2 jam udah pergiiiii? emang binatang apaan yang diliat?..., tapi ya sudahlah, males ngebahasnya....bikin kesel aja".
"Sori, abis kamu gak bilang kalo bener-bener jadi, lagian jam segini baru nyampe!"
blablabla....
Setelah menutup telepon, aku sibuk mengelus-ngelus dada biar calm down....bener-bener bikin kesel. Huh!
Buru-buru buka tas, ngecek HP ES*A jadul, eh...ternyata tuh hape mati...(dalam hati, pantesan!!!) tapi gak mau ngomong ke hubby, bisa ngamuk dia...
"Huny, karena kita udah jauh-jauh kemari, bekal juga uda siap, kita jalan-jalan aja yuk!
"Gimana sih itu si Linda, maen pergi gak bilang-bilang, telpon dulu kek! lagian tujuan kita kemari mo ngambil barang pesanan itu doang kan, bener-bener...., udah capek-capek, mana tadi macet lagi, bikin senewen aja!"
"Udah, biarin ajalah, kan tau sendiri suaminya, mana pernah dia betah berlama-lama dimanapun, kita ajak Nathan dan Ken Ken jalan-jalan aja deh, anggap aja untuk mengisi liburannya."
Untungnya hubby bisa diajak kompromi. Setelah mencari tempat berteduh, sewa tikar, duduklah kita dibawah pohon sambil menikmati bekal yang di bawa.
Suasana RAgunan hari itu ramai sekali. Beberapa kali bagian informasi mengumumkan anak hilang, dan berkali-kali pula mereka mengumumkan kepada pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tapi sepertinya sama sekali tidak digubris.
Menurutku, Ragunan jauh sekali jika dibandingkan dengan Taman Safari.
Di Ragunan, hampir setiap 15 menit, datang pengamen,padahal umur mereka masih muda-muda, antara belasan sampai 20an tahun. Ada yang memberikan uang, dan ada pula yang memberikan rokok. Hubby memberikan seribu rupiah pada pengamen pertama, namun ternyata datang lagi dan datang lagi...., walaupun sudah di tolak, mereka keukeh tetap bernyanyi dengan suara cemprengnya, dan isi lagunya bikin bulu kuduk berdiri "kasihanilah kami yang haus darah, karena kehidupan yang tidak merata...blabla...." Gile! syairnya kok begitu? "Haus Darah" hiiiiihhh....
Sebenarnya, Ragunan bisa berbenah diri. Mungkin pihak-pihak yang bertanggungjawab bisa lebih menertibkan para pengamen itu, terus terang saja, kehadiran mereka cukup mengangguku, alih-alih bisa tiduran dibawah pohon, mau makan aja susah. Baru satu suap udah disamperin lagi.
Setauku, di Taman Safari, kita tidak akan menemukan hal seperti ini, atau memang aku yang belum pernah melihat mereka disana?CMIIW ya!
Trus, satu lagi, Di Ragunan, yang namanya sampah berseliweran dimana-mana, pokoknya jorok banget! Petugas kebersihannya tidak terlihat, di samping itu kesadaran pengunjungnya masih sangat minim. Sedih juga kalo seperti itu. Padahal Ragunan termasuk Asset berharga, Hutan yang berada di tengah kota. Kapan lagi bisa melihat pohon-pohon besar di tengah kota.
Kalo di Taman Safari, bersih dan rapi, itu seingatku! Dan itu juga terlihat dari petugas kebersihan yang ada dimana-mana.
Itulah secuil cerita di hari minggu kemarin, biar ada bukti, kita foto deh! Klik.
|
gua blom pernah keragunan hihihi..
gak jadi ambil barang donk sar, yah laen kali ketemuan lagi :)