Thursday, May 19, 2005 |
Apa yang harus aku lakukan? |
Kemaren sore aku & hubby pulang lebih cepat dari biasanya, selain mo mampir ke Hero, juga karena lagi dapet giliran masak untuk 2 satpam di komplek perumahanku. Sebelumnya aku dah pernah ngomong ke tukang jaganya, kalo bisa, giliran masaknya aku sabtu aja, selain gak kerja, aktivitas di hari sabtu juga sedikit. Tapi gak tau tuh satpam oon atau gimana, dia malah bingung ngatur jadwalnya, dan akhirnya disampaikanlah kebingungannya itu ke pak Didi (tetua komplek situ), dan terjadilah perombakan jadwal. Huh! sebel'kan? mana dirumah adanya cuma Leha doang lagi. Aku takut dia repot kalo musti masak juga, padahal tugas utama dia kan jaga Nathan.
Dulunya aku memang punya pembantu, tapi ada saja yang terjadi tiap hari, ribut lah, jealous ama Leha lah, ini itu...setiap kali pulang kerumah kepalaku pusing ngeliat tampang mereka yang jutek-jutek ditambah keluhan-keluhan yang gak karuan. Pernah pembantuku ngomong begini "kerjaan mbak Leha kok enak ya? gak capek! sindirnya. Lah, dia kan BS, khusus untuk menjaga Nathan, dan siapa bilang kalo jaga baby tuh gak capek? jawabku kala itu. Dan lagi aku tuh udah jelasin tugas mereka masing-masing sebelumnya. Dirumah, pembantuku tuh tugasnya hanya nyapu, masak, setrika, ngepel (2 hari sekali), dan jemur, Semua proses cuci mencuci dilakukan oleh mesin, dia gak perlu bilas, gak perlu meras. Makanya ketika liburan lebaran kemaren saat pembantuku minta ijin cuti, aku bilang aja ama dia supaya gak usa balik lagi. Saat mertuaku mengantarkan pembantuku ke tempat yayasannya, sang ibu yayasan sempet heran melihat kuku pembantuku yang panjang-panjang terawat, karena penasaran, ditanyalah mertuaku, "emangnya si Jumi (Namanya) kerja apa bu? kok kukunya bisa panjang-panjang & bagus-bagus gitu, emangnya gak nyuci?" tanya ibu yayasan terheran-heran. Mertuaku langsung cerita, kalo dia memang gak pernah mencuci, toh semua dilakukan mesin cuci, teman-temannya yang ada disitu langsung berhamburan ke mertuaku, "Bu, nanti saya aja yang kerja ditempat anak ibu, bole ya!" begitu kata mereka. Kepada mertuaku mereka bercerita, kalo mereka rata-rata disuruh mencuci pake tangan. Mungkin si Jumi baru sadar kalo ternyata kerjaan dia tuh gak berat, terbukti ketika Lebaran usai, dia menelpon ke kantorku, dan ingin kembali bekerja, tapi aku udah terlanjur kecewa.
Ketika aku memutuskan untuk tidak menghire pembantu lagi, Leha menyanggupi untuk mengurus Nathan sekaligus bantu-bantu ngurusin rumah, dan gajinyapun aku naikkan, so pengeluaranku tetep sama. Tapi fokus utama Leha tetap Nathan, dia bole melakukan aktivitas lain ketika Nathan tidur atau ketika adekku ada dirumah.
Semalam, setelah sampai dirumah, pintu teralis terkunci, dan kunci masih mengelantung di pintu. Sayup-sayup terdengar suara TV dari kamar tidurku. Suamiku datang sambil menenteng 3 kantong besar belanjaan, dan saat melihat kunci bergantung, langsung ngoceh "gimana sih Leha, udah berkali-kali dibilangin, kalo abis ngunci pintu, dicabut dong, jadi gak bisa buka neh!" Aku berteriak-teriak memanggilnya, tapi karena jaraknya yang cukup jauh (kira-kira 20m) suaraku hilang entah kemana, kayaknya aku perlu pasang bel pintu. Gak berapa lama, terdengar sahutan Leha, dan keluar dengan tergopoh-gopoh. Cepat-cepat dibukanya pintu, ketika itu suamiku langsung ngedumel "Kebiasaan..." katanya kesel.
Setelah meletakkan Tas, mencium Nathan, mengendongnya sebentar, aku langsung menuju dapur, membongkar belanjaan, bersiap-siap untuk masak. Seketika aku kaget melihat Leha melempar kunci dimeja, Pranggg! lah! "kamu kenapa Leha?" tanyaku, dia tidak bereaksi, tapi wajahnya udah mengambarkan dengan jelas, kalo saat itu dia sangat kesal. Aku masi mengira-ngira, apa sih yang membuatnya kesal, lah wong ketika aku tanya dia jawab "gak pa2 bu". Aku ikutan kesal ketika mendengar nada bicaranya ke Nathan yang saat itu gak mau turun dari gendongannya, "Nathan maunya apa sih?". "Ha, kamu kenapa sih?, kamu marah?" tanyaku dengan emosi. Sambil tangan masih memotong-motong sayuran, aku ngomong sekali lagi "Ibu mau ngomong sama kamu, nanti kalo semua uda selasai kamu ke kamar ". kataku dengan nada perintah.
Wajahnya masi cemberut, blum juga berubah, dan untuk ketiga kalinya aku mengulang pertanyaan yang sama "kamu kenapa sih?", akhirnya dia mo ngomong, dan ternyata Leha kesel mendengar kalimat suamiku tadi "kebiasaan". Katanya dia gak terima digituin, namanya lupa, dan juga, dia minta pengertian, karena sama-sama kerja mustinya suamiku mo ngertiin. gitu maksudnya. Setelah mendengar pengakuannya, aku nasehati dia, dia bole kesel, tapi gak bole karena marahnya itu, dia jadi harus melampiaskan ke barang-barang disekitarnya, "gimana kalo waktu ngelempar kunci, tuh meja jadi pecah". dan yang lebih aku gak suka ketika dia ngomong ke Nathan dengan suaranya yang tinggi.
Setelah pembicaraan dengan Leha, aku coba ngomongin baik-baik ke suamiku. ehhh, malah suamiku dengan emosinya bilang gini "kalo dia gak Hepi, ya uda keluar aja!" wew! percuma ngomong ama orang yang emosinya lagi memuncak. Yang ada aku jadinya merayu-rayu hubbyku tuk meredam emosinya. Walaupun aku tau, suamiku juga salah karena ngomong terlalu ketus ketika itu.
Tapi terus terang aja, kejadian semalem membuatku berpikir banyak. Selama aku & suami tidak ada dirumah, apa dia sering membentak Nathanku? Apa yang dilakukannya? Apa dia sering nonton siaran yang aku larang (yang tidak layak untuk anak sekecil Nathan). Apa dia akan bersikap manis seperti ketika aku dirumah? tapi jelas terbukti tadi malam, kalo emosinya cukup buruk. Belum lagi kegilaannya terhadap sinetron yang memuncak, (ingat'kan insiden ketika tangan Nathan terkena Setrikaan panas!) so what i have to do? Aku bingung! saat ini aku masi membutuhkan tenaganya, walaupun sebelumnya aku pernah berpikir untuk menghire 2 orang pembantu saja. Toh Nathan udah lumayan gede, gak perlu pengasuh bayi lagi. Dengan 2 orang pembantu aku tidak perlu mengaji sebanyak membayar Leha. Toh rasa iri pasti gak ada, karena nanti aku akan membuat jadwal kerjanya bergantian. Tapi itu semua masi ada dipikiranku. Mertuaku menyarankan tuk menganti Leha nanti saja ketika Libur Lebaran Tiba. Help me! give me advice......pleaseeeee |
posted by Liana @ 7:06 AM |
|
|