Photobucket
Thursday, June 02, 2005
My Little Angelo
Nathan semakin "naugthy neh"!
Mertuaku selalu melarangku menyebut kata "Nakal" even ketika Nathan membuat a trouble, bagi mertuaku, ucapan yang keluar dari mulut orang tuanya adalah doa. Jika kata yang keluar adalah "nakal" maka seperti itulah jadinya, dan dianggapnya serapah. Akhirnya setiap kali Nathan membuat ulah, terutama didepan mertuaku, aku hanya berusaha mengalihkan perhatian Nathan. Menasehatinya layaknya bicara dengan orang dewasa, tapi capek juga karena Nathan belum mengerti apa yang mamanya maksud. Mertuaku sering menggunakan kata "Pinter" setiap kali Nathan melakukan satu hal baru. Tapi ketika Nathan mulai memberantakin, mertuaku hanya bilang "jangan sayang...bla bla bla". Cara mendidik yang cukup positif, tapi gimana caranya biar aku gak ngeluarin kata "nakal" ketika melihat Nathan melempar semua mainannya, mengaduk-ngaduk sayuran yang sudah dibersihin, juga ketika Nathan mencoret-coret sprei. Meskipun aku blum pernah marah, tapi sering kali kata-kata "Nathan Nakal banget ya"! ehhhh, keluar juga dari mulutku. Setelah berkata seperti itu aku mikir neh, apa jangan-jangan Nathan akan bertambah nakalnya karena ucapanku tadi...huehehehe ada-ada aja ya!
100_1668
100_1669
Aku seneng banget bisa share cerita tentang Nathan disini, semua kenakalannya, kelucuannya, termasuk perkembangannya. Dan ternyata semua ibu-ibu yang punya anak seumuran Nathan pun mengalami hal yang sama, bahkan ketika Amy bercerita di postingnya tentang kenakalan Sammy anaknya yang menurutnya cukup merepotkan, aku tersenyum-senyum membacanya. Tahap belajar yang sempurna adalah ketika kita membiarkan si kecil bebas berexplorer, dengan pengawasan tentunya. Aku jadi inget ketika Nathan mencelupkan tangannya ke "Soup Panas" yang baru diangkat dari kompor. Nathan menjerit-jerit kesakitan, sambil menangis tanpa henti. Tangannya memerah. Gerakannya cepat banget, bahkan aku gak tau kapan Nathan telah berada disitu dan meraih mangkuk panas itu, jadilah jari mungilnya melepuh. Tapi lucunya, sejak kejadian itu Nathan tidak berani lagi melakukan hal serupa. Setiap kali aku ajak makan dimeja, Nathan hanya memelototi sambil menunjuk-nunjuk ke piring. Pengalaman adalah guru yang berharga, ternyata anak kecil pun tau hal itu.

Aku sering menatapi Nathan ketika dia tidur. Wajahnya yang polos membuatku selalu tergerak untuk menciumnya. He's so cute! bener-bener cute. Cepetnya waktu berlalu, membuat aku tidak sadar, dari seorang bayi Nathan telah menjadi seorang anak kecil yang lincah. Pangeran kecilku yang sering membuatku tertawa terbahak-bahak, seringkali membuatku kuatir, juga sering membuatku menangis kala melihatnya kesakitan dan sebagainya. Baru semalam aku mendengar Nathan memanggilku sambil menatapku "Mama" katanya. Duhh! senengnya hatiku, walaupun seringkali Nathan menyebut mama (sambil mengoceh-ngoceh), tapi kok semalem rasanya lebih afdol, seolah-olah dia sudah mengerti, kalo aku mamanya. Seneng banget! Apalagi ketika tangannya terangkat minta gendong.

Kemarin mama sms, membujukku untuk mengijinkan Nathan diajak pulang ke kampung beberapa waktu, kebetulan adekku yang bungsu dapat libur kuliah yang cukup panjang kurang lebih selama 1 bulan. Aku bingung mo bales apa ke mama, karena terus terang aku sedang tidak mau jauh-jauh dari Nathan. Dulu saat Nathan baru berumur beberapa bulan, aku mendapat tugas keluar, dan itu selama seminggu. Selama di dalam hotel aku sering menangis menahan rindu, foto di notebook tidak mampu mengusir rasa kangen yang mendera. Apalagi ketika kemarin Ms. Po bilang padaku, bahwa aku dijadiin team inti di internal control departmentnya, aku gak tau harus bilang apa. Dengan begitu berarti aku akan berkunjung ke cabang-cabang perusahaan yang letaknya terpencar di beberapa negara. Senang jelas aku senang, malah aku bersyukur pada Tuhan, karena mendapat kepercayaan seperti ini jelas gak mudah, apalagi ini termasuk promosi jabatan. Tapi ketika kemarin ngomong ama Indah aku malah jadi sedih, aku jadi ngerasa menjadi seorang ibu yang lebih mentingin karier ketimbang anak. Hiks! tapi bener kata Indah, berapa lama aku akan seperti ini, toh sekarang aja aku udah ninggalin Nathan dirumah, dari pagi ampe malam lagi, walaupun alasanku bekerja hanya satu, tuk mempersiapkan masa depan yang baik untuk Nathanku tercinta. Dan sekarang malah dapet tambahan kerjaan yang malah harus keluar berbulan-bulan barangkali, walaupun tergantung case yang ditemui dilapangan nantinya. Tapi tetep saja membuatku tidak bisa tidur semalaman. Bisa kah aku ditugaskan keluar berbulan-bulan, lah wong seminggu saja sudah membuatku nangis karena kangen. Atau mungkin aku lebih cocok jadi full ibu rumah tangga aja kali?
Oohhh....Seandainya aku orang kaya!
posted by Liana @ 7:02 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
Clock


Tangerang
Get paid to write online

Earn Money from Blogvertise

Advertise On This Blog

William in memoriam

Lilypie Angel and Memorial tickers

Nathan & Kenzie's Ticker

Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers Lilypie - Personal pictureLilypie Second Birthday tickers

Anniversary

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Shout box


ShoutMix chat widget

Box Journal
Archives
Friends & favorite link
Powered by

Isnaini Dot Com and Car Pictures

BLOGGER

/